Suara.com - Jenazah Dinda Amelia (15), siswi Kelas IX SMP Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, yang menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya SJ182 tiba di Bandara Internasional Supadio sekitar pukul 05.00 WIB, dan langsung dimakamkan.
Usai diserahterimakan, jenazah Dinda dengan menggunakan mobil ambulan langsung dibawa ke rumah duka tempat orang tuanya di Jalan Sungai Durian Laut, Gang Kurnia 4, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.
"Kami dari Pemerintah Kabupaten Kubu Raya turut menyampaikan bela sungkawa kepada pihak keluarga yang ditinggalkan. Kami juga menyampaikan kesedihan yang mendalam atas tragedi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air ini, khususnya kepada para korban dan keluarga korban," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan ketika menyambut kedatangan jenazah Dinda di Bandara Supadio.
Usai disemayamkan di rumah duka sekitar tiga jam, setelah dishalatkan, jenazah Dinda kemudian langsung dibawa ke tempat peristirahatan terakhir. Dia adalah anak dari pasangan Haryanto dan Siti Lena.
Derai air mata tak terbendung dari keluarga dan pelayat yang hadir saat proses pemakaman Dinda di pemakaman umum di Sungai Raya.
Muda mengatakan kesedihan ini tidak hanya dirasakan keluarga, tetapi juga warga semuanya yang langsung merasakan kehilangan.
"Kami dari Pemerintah Kubu Raya juga merasakan yang sama. Insya Allah kita yakini Ananda ini ditempatkan Allah tempat yang terbaik. Saya juga mengingatkan tidak boleh terlena, meskipun kita tetap merasa sedih. Insya Allah ini semua, sebagai bagian dari perjalanan yang semuanya juga sama akan kembali kepada-Nya," kata Muda.
Selain Dinda Amelia korban lain yang juga tiba di Bandara Internasional Supadio adalah jenazah Yohanes Suheri warga Ngarak Kabupaten Landak. Sama dengan jenazah Dinda setelah diserahterimakan, jenazah Yohanes juga langsung di bawa ke Kabupaten Landak. Ketibaan kedua jenazah tersebut langsung dihadiri Gubernur Kalbar, Sutarmidji. [Antara]
Baca Juga: Tangisan Orangtua Korban Sriwijaya Air SJ 182 Pecah di Pemakaman
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu