Suara.com - Seorang pemilik kafe di Brisbane minta maaf karena sudah membanggakan stafnya yang rasis di medis sosial. Menyadur 9News Kamis (8/4/2021), ia mengunggah foto nota dengan tulisan 'dua orang Asia yang menjengkelkan'.
Dalam unggahan itu, ia memuji stafnya atas pilihan kata-kata dipakai untuk menjelaskan pelanggan mereka. "Ya ampun, aku bangga dengan stafku," tulisnya.
Foto nota itu diambil di sebuah dapur kafe populer Froth di Brunswick dan telah dibagikan di media sosial dengan label "tidak sensitif" dan "tidak profesional".
Belakangan Shay Hayston, bos yang mengunggah foto itu di Snapchat membuat pernyataan maaf tentang hal ini. "Saya pribadi ingin meminta maaf atas pelanggaran dan rasa sakit yang ditimbulkan."
"Saya telah menjadi pemilik bisnis di Valley selama lebih dari enam tahun, secara pribadi dan profesional berinvestasi dalam keanekaragaman."
"Saya sangat kecewa dan malu atas tindakan saya yang bertentangan dengan semua hal yang saya banggakan. Saya dan tim akan melakukan hal yang lebih baik untuk memastikan kami menjunjung tinggi keragaman dan inklusivitas."
Seorang warga Brisbane, Alex, yang memposting gambar itu di media sosial mengatakan tindakan Hayston sebagai hal yang benar-benar mengerikan.
"Mengacu pada ras seseorang setelah secara negatif mendeskripsikan mereka adalah garis tipis yang berbahaya untuk dilalui, dan banyak yang akan mengatakan itu rasisme," katanya.
Warga lainnya yang bernama Mark mengatakan gambar itu 100 persen tak dapat diterima. Ia juga tak menyangka, tindakan rasis seperti ini dilakukan oleh seseorang yang memiliki jabatan tinggi.
Baca Juga: Dituduh Rasis, Bek Cadiz Pernah Lakukan Aksi Mulia untuk Orang Gurun Sahara
"Sangat tidak pantas bagi manajer untuk bertindak dengan cara berpikir itu keren untuk melakukannya," tulisnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka