Suara.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan kehadiran media sosial turut membantu generasi muda untuk berkampanye kepeduliannya terhadap isu sosial. Namun ia tidak menampik apabila media sosial juga masih memberikan efek negatif.
Itu disampaikannya melalui pidato tertulis yang dibacakan oleh Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kementerian Kemenko PMK Nyoman Shuida pada acara bertajuk Indonesia Pasti Bisa, Jumat (9/4/2021). Karena berhalangan hadir, maka Nyoman membacakan pidato yang ditulis Muhadjir.
Dalam kesempatan tersebut, Nyoman mengatakan kalau media sosial memunculkan tren baru yang bisa viral dengan segala pesan positif.
Anak muda Indonesia pun memanfaatkannya untuk memberikan contoh memperkuat solidaritas antar sesama.
"Hal ini menunjukkan generasi muda Indonesia sesungguhnya memperlihatkan bentuk aksi nasionalisme sosial," kata Nyoman dikutip melalui YouTube Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Jumat.
Meski begitu, efek negatif media sosial pun tidak terelakkan. Sebab, hingga saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang berlaku kurang sopan di media sosial.
Bahkan Indonesia masuk ke dalam deretan negara yang penduduknya paling tidak punya adab di internet.
Itu berdasarkan hasil survei Indeks Keadaban Digital atau Digital Civility Index (DCI) dari Microsoft.
"Seperti kesopanan warganet Indonesia yang masuk dalam kategori kurang sopan, penyebaran berita bohong dan ujian kebencian yang masih marak," ujarnya.
Baca Juga: Milenial Jadi Sasaran Teroris karena Produktif di Media Sosial
Di sisi lain, Nyoman mengujarkan terdapat beberapa hal penting untuk mengelola tatanan Indonesia yakni watak dan sikap mental manusia yang berintegritas.
Selain itu juga budaya gotong royong yang harus selalu dilestarikan.
"Demi Indonesia maju dan nilai-nilai kebangsaan yang tumbuh sumbur untuk memadu perjalanan bangsa," ujarnya.
Berita Terkait
-
Debat Panas di X Soal Personal Branding, Sebenarnya Kita Perlu Gak Sih?
-
Media Sosial dan Dunia Anak: Antara Manfaat dan Tantangan
-
Golkar Usul Pengendalian Medsos Lewat SIM Card, Bukan Batasi Akun
-
Edit Foto Cuma Modal Gemini AI, Simak Prompt Andalan Netizen
-
Viral Video Prabowo Tayang di Bioskop, Mensesneg: Lumrah Selama Tak Langgar Aturan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!