Suara.com - Di tengah modernisasi, Ketua Komite Seni Tradisi Dewan Kesenian Sidoarjo Murlan tetap optimistis anak-anak muda Sidoarjo tak akan melupakan kesenian tradisional Jawa: gamelan.
Dalam laporan Beritajatim.com, Murlan mengatakan di tengah generasi TikTok tidak sulit menemukan anak-anak Sidoarjo yang berminat belajar gamelan. Apalagi, mereka didukung sekolah, hampir di semua lembaga pendidikan di Sidoarjo memiliki peralatan gamelan.
“Gamelan Jawa di Sidoarjo tidak akan mati, meskipun zaman semakin canggih, kesenian tradisional pun juga akan semakin canggih mengikuti perkembangan zaman,” ujar Murlan yang juga menjadi pendidik dan pelatih ekstrakurikuler Karawitan SMP Negeri 1 Porong Sidoarjo.
Asyik main gamelan
Kamis 1 April 2021 siang di SMP Negeri 1 Porong Sidoarjo, sejumlah murid belajar gamelan dengan penuh semangat.
Suara demung, saron, kendang, dan ricikan serta sejumlah peralatan lainnya amat menghibur.
Bagas, Senan Aji, Adhit, Icha, Salsa, Farida, Zahfira, Anggun, Nabila, Lidya, Davira, dan Jelita menunjukkan ketertarikan mereka pada bidang kesenian tradisional.
Di SMP Negeri 1 Porong, belajar gamelan menjadi kegiatan non akademik. Setiap tahun atau pergantian generasi penerus selalu ada murid mendaftar.
Kepala sekolah, dewan guru, dan semua karyawan mendukung kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Musik Gamelan, Sudah Dipakai Sejak Zaman Majapahit!
“Siapa lagi kalau bukan anak-anak yang melestarikan kesenian karawitan ini, anak-anak ini adalah generasi penerus memiliki talenta dan potensi yang baik, dengan belajar karawitan, emosi anak akan terkendali dengan baik, cara mengolah perasaan dan akan menjadi fokus dalam setiap kegiatan” kata Kepala SMP Negeri 1 Porong, Zainul Nuri.
Zainul mengatakan melestarikan gamelan Jawa memang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan, baik tenaga maupun waktu.
“Bermacam-macam alat gamelan jawa, ada demung, saron, bonang barung, slenthem dan lain sebagainya, banyak peralatan itu kalau tidak sabar belajarnya akan menjadi buyar, tidak akan mencapai titik kepuasan,” kata pendidik bernama Sulami.
Berita Terkait
-
Gejog Lesung Bangkit, Klaten Gelar Festival Spektakuler Warisan Petani
-
Gaung Gamelan: Simfoni Ratusan Penabuh Gamelan Membuka Yogyakarta Gamelan Festival ke-30
-
Yogyakarta Gamelan Festival Ke-30: Festival Musik, Seni dan Anak Muda, dengan Spirit Gamelan
-
Sejarah dan Tradisi Prosesi Tabuh Gamelan Sekaten yang Ricuh Hingga Menantu Pakubuwana Dicekik
-
Sejarah Gamelan Sekaten, Tradisi Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Solo
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Jejak Korupsi POME: Dari Kantor ke Rumah, Kejagung 'Kunci' Pejabat Bea Cukai
-
'Spill' Blueprint Gen Z Ideal Versi Megawati: Cerdas, Melek Politik, dan Merawat Bumi
-
Respons Kejagung Usai Sandra Dewi Cabut Gugatan Keberatan Perampasan Aset
-
Diduga Imbas Tabung Gas Bocor, Wanita Lansia Bos Warung Makan di Penjaringan Tewas Terpanggang
-
Gus Miftah 'Sentil' Soal Kiai Dibully Gara-Gara Es Teh, Publik: Belum Move On?
-
Buron! Kejagung Kejar Riza Chalid, WNA Menyusul di Kasus Korupsi Pertamina
-
Dilema Moral Gelar Pahlawan Soeharto, Bagaimana Nasib Korban HAM Orde Baru?
-
Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Utang Kopi
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?