Suara.com - Pendiri Watchdoc, Dandhy Dwi Laksono, mendesak pemerintah tegas mengungkap pihak yang bertanggung jawab atas sejumlah dugaan peretasan yang terjadi terhadap akun sosial media milik aktivis antikorupsi.
Hal itu diungkapkan Dandhy menyusul peretasan yang dialami akun Instagram Watchdoc dengan nama pengguna @watchdoc_ID.
Dandhy menduga ada pembiaran dari pemerintah terkait sejumlah rangkaian peretasan yang terjadi.
“Sulit tidak berpikir ada benang merahnya. Kalau pun pelakunya bukan dari orang-orang yang berkepentingan dengan perkara korupsi, katakanlah penunggang bebas atau pembonceng situasi demokrasi yang sedang buruk, ya sebaiknya diungkap dan ditangkap,” kata Dandhy saat dihubungi Suara.com, Senin (7/6/2021).
“Kalau dibiarkan, ya sama saja dengan mendukung aksi mereka. Baik mereka para kaki tangan koruptor, atau para pembonceng tadi,” sambungnya.
Menurutnya, jika tindakan seperti itu terus dibiarkan begitu saja, akan berdampak buruk terhadap demokrasi, khususnya kebebasan berekspresi dan berpendapat.
“Jadi tidak terlalu penting sebenarnya siapa pelaku dan motifnya, tapi yang penting, apakah negara melakukan sesuatu atas kasus-kasus ini,” tegasnya.
Seperti diketahui, akun Instagram milik Watchdoc diretas pada Minggu (6/7/2021) pagi kemarin. Peretasan diduga dilakukan karena penayangan perdana film dokumenter karya Watchdoc berjudul ‘The End Game.’
Film itu sendiri memuat kebobrokan KPK dalam penonaktifan 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena dituding tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan.
Sebelumnya hal yang sama juga dialami sejumlah peneliti Indonesia Corupption Watch (ICW). Sejumlah akun sosial media mereka seperti WhatsApp, Telegram dan email diduga mengalami peretasan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Peretasan terjadi usai ICW menggelar diskusi terkait polemik penonaktifan 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena dinilai tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan.
Baca Juga: Nobar Film The End Game, Ungkap Akhir Riwayat KPK
Berita Terkait
-
Akun Instagram Dibajak, Dandhy Dwi Laksono: Yang Takut The EndGame, Jelas Punya Masalah
-
Film the EndGame soal Pelemahan KPK Sedot Perhatian, WatchDoc Kebanjiran Permintaan Nobar
-
Nobar Film The End Game, Ungkap Akhir Riwayat KPK
-
Masyarakat Anti Korupsi Sebut Stafsus Gubernur Kepri Sarat Politik Balas Budi
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045