Suara.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menilai sangat tidak etis apabila dalam kondisi sulit saat masyarakat menghadapi pandemi COVID-19 beberapa pihak justru mengambil momentum untuk kepentingan politik.
“Belakangan ini kita melihat banyak sekali "akrobat" yang dilancarkan banyak pihak, utamanya politik. Saya pribadi melihatnya ini sangat tidak etis, karena kita sedang berjuang bersama menghadapi pandemi," kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Hal itu, kata Sahroni, menanggapi beberapa manuver politik terkait "curi start" kampanye Pemilu 2024 hingga gerakan "Jokowi end game".
Sahroni menilai pandemi COVID-19 adalah bencana kemanusiaan sehingga seharusnya semua pihak saling bahu membahu memperbaiki keadaan, bukan malah saling menyerang.
"Jadi tolong jangan memanfaatkan pandemi COVID-19 menjadi 'senjata' politik. Tolong nuraninya dipakai," ujarnya.
Dia menilai apabila tujuannya untuk mendapatkan dukungan dari rakyat, maka semua pihak cukup bekerja dengan baik dalam mengatasi pandemi karena masyarakat sudah bisa menilai sendiri.
Menurut dia, "perang" politik justru akan memecah fokus dalam membantu menyelesaikan masalah pandemi sehingga menyebabkan rakyat yang sudah sengsara malah makin sulit.
"Jadi untuk sekarang, sebaiknya sudahi 'perang' politik dan saling menyerang ini. Kalau politisi, pejabat, atau partainya bekerja baik dan bantu rakyat, mereka akan melihat," katanya.
Selain itu, Sahroni menegaskan bahwa dirinya akan berkomunikasi dengan Kepolisian terkait kemungkinan pelarangan semua aksi demonstrasi saat penerapan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Baca Juga: Video Jokowi Blusukan ke Apotek, Roy Suryo Malah Soroti Sosok 'Mbak Baju Hitam' Ini
Berita Terkait
-
Video Jokowi Blusukan ke Apotek, Roy Suryo Malah Soroti Sosok 'Mbak Baju Hitam' Ini
-
Viral Pria Tuduh Presiden Jokowi Pecat Tentara Tak Patuh, Singgung Ajaran PKI dan Megawati
-
Demokrat: Rakyat Tahu Siapa yang Cari Untung di Tengah Pandemi dengan Menyebar Fitnah!
-
Dituding Dalangi Aksi 'Jokowi End Game', Demokrat: Demi Rakyat Kami akan Hadapi
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Kontroversial! Mahasiswa Diskorsing Usai Rencanakan Diskusi 'Soeharto Bukan Pahlawan' di Kampus
-
Kaesang Blak-blakan Soal Cacian PSI: Kita Ini Gajah, Biarkan Saja!
-
Jelang HUT ke-11, Kaesang Sebut PSI Masuki Era Baru dan Siapkan Strategi AI untuk Pemilu 2029
-
Kebakaran Hebat di Palmerah Hanguskan 50 Rumah, 350 Warga Mengungsi
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit