Suara.com - Curhatan MC atau pekerja event perempuan yang mengaku menjadi korban diskriminasi di Bali menjadi viral. Hal ini membuat perancang busana kondang Bali, Niluh Djelantik tidak tinggal diam.
Melalui akun Instagramnya, Niluh Djelantik menuliskan surat terbuka untuk Gubernur Bali, I Wayan Koster. Ia melayangkan protes melalui surat itu mengenai adanya dugaan diskrimasi yang diterima pekerja event.
"Surabaya, 10 September 2021. Surat Terbuka kepada Gubernur Bali, I Wayan Koster. Stop Diskriminasi kepada pekerja event perempuan di Bali!" tulisnya dalam surat terbuka itu seperti dikutip Suara.com, Sabtu (11/9/2021).
Niluh menggambarkan kondisi yang dialami pekerja event perempuan di Bali sudah memprihatinkan. Ia bertanya kepada sang gubernur apakah sebagai pemimpin sudah memperlakukan rakyatnya dengan manusiawi.
"Selamat sore Pak Koster. Kuharap bapak sehat dan berbahagia selalu. Siapkan tenaga ekstra membaca surat terbukaku yang kesekian kalinya ini ya. Sebagai bapaknya rakyat Bali, sampai kapan rakyat harus merasa bagai anak ayam kehilangan induknya?" tanyanya.
"Bapak pasti ingin dihormati, disayang, didengarkan, didukung. Tapi apakah bapak pernah bertanya pada diri sendiri, 'Sudahkah saya memperlakukan rakyat saya dengan adil dan manusiawi?'" lanjutnya.
Niluh juga membagikan curhatan pekerja event di Bali yang menjadi viral tersebut. Pekerja event itu menuliskan rasa frustasinya akibat diskriminasi yang diterima selama menjadi MC di Bali.
"Ini contohnya. Suara hati yang dicurahkan oleh ecymcbali. Beliau adalah perempuan kebanggaan Bali. Sebagaimana warga negara, Ecy berhak mendapatkan perlakuan yang fair dalam menjalankan profesinya," tegas Niluh.
"Bapak lihat foto dan tulisan ini? Permasalahan ini bukan yang pertama kali. Aku menerima langsung keluhan mereka. Kami memberikan waktu dan kesempatan agar ada perubahan dalam memperlakukan pekerja event wanita yang selama ini diperlakukan dengan diskriminatif," lanjutnya.
Baca Juga: Viral Curhatan Cewek Berhijab, Foto dan Nomor WA Disebar ke Grup Pemersatu Bangsa
Niluh pun bertanya kepada gubernur mengapa diskriminasi terhadap pekerja event perempuan semakin terjadi. Menurutnya, mereka semua merupakan pekerja yang profesional dan membutuhkan pekerjaan itu untuk mencari nafkah.
"Alasannya apa? Mereka perempuan baik-baik. Pekerja profesional. Ibu yang harus menghidupi keluarganya. Istri yang berharap bisa membantu suaminya. Terutama di masa pandemi yang bikin ekonomi rakyat porak poranda," kata Niluh.
"Apa yang ditakutkan dari mereka pak? Kenapa pak? Mengapa ada perlakuan seperti ini? Dimana rasa hormat kita pada perempuan?" sambungnya.
Niluh mengakui kesabaran dirinya dan pekerja event perempuan sudah habis. Ia menegaskan kritik ini dilayangkan demi menuntut keadilan dari pemerintah. Bahkan, Niluh meminta I Wayan Koster untuk segera memberikan klarifikasi.
"Kesabaran kami sudah habis. Aku gak peduli tentang urusan rumah tangga ataupun pribadimu. Aku peduli pada isi perut rakyat yang menuntut keadilan agar diperlakukan dengan empati dan kemanusiaan," kritiknya.
"Jabatan itu ada batas dan waktunya. Kekuasaan itu adalah amanah. Gunakan sebagai alat untuk mensejahterakan rakyat. Bukan sebaliknya. Kami menunggu klarifikasi dari bapak. Yang jujur ya jawabnya," tegasnya.
Berita Terkait
-
Viral Curhatan Cewek Berhijab, Foto dan Nomor WA Disebar ke Grup Pemersatu Bangsa
-
Konsep Foto Prewedding Bikin Ngelus Dada, Cewek Gendong Calon Suami di Pundak
-
Bikin Ngakak! Sekeluarga Heboh Lihat Mobil Andin Ikatan Cinta
-
Pria Tak Mampu Bayar RS Cuma Punya Rp 70 Ribu, Aksi Pasutri Dermawan Bikin Warganet Mewek
-
TOP 3 NEWS: Korban Kebakaran Lapas Tangerang Bertambah dan Pembukaan Bioskop 14 September
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat