Kepala BKSDA Agus Budi Santosa mengungkapkan jika banyak bisnis kebun binatang di Bali yang tumbang akibat pandemi Covid-19.
Agus juga mengungkapkan jika pandemi Covid-19 juga sangat berdampak pada sektor usaha kecil kecil seperti Bali Elephant Camp.
Pada bulan Juli, BEC mengatakan kepada Bali Animal Welfare Association (BAWA) bahwa mereka telah melakukan semua usahanya untuk merawat gajah, namun mengaku kehabisan dana.
BEC juga mengungkapkan kepada BAWA bahkan baik BKSDA atau Kementerian Kehutanan RI tidak ada yang menawarkan dukungan keuangan.
"Anda tidak bisa sebagai perusahaan mengatakan tidak ada pengunjung lagi jadi saya tidak merawat gajah lagi," kata Haas.
"Itulah yang terjadi dan sangat menjijikkan karena gajah-gajah ini telah memberi mereka keuntungan selama 15 tahun. Jadi saya tidak percaya ketika mereka mengatakan mereka tidak punya uang," sambung Haas.
Menurut Haas, biaya untuk merawat seekor gajah tidak terlalu mahal, "Biayanya Rp 2,8 juta sebulan untuk memberi makan satu ekor," ungkap Haas.
Haas mengatakan BEC juga menelantarkan stafnya tanpa bayaran. "Mereka telah bertindak tidak bertanggung jawab tidak hanya terhadap hewan tetapi juga kepada karyawan yang menyerahkan hidup mereka untuk pekerjaan mereka," ungkap Haas.
"Ketika saya pertama kali tiba di sana, beberapa staf telah pergi dan yang lain masih di sana, bekerja secara gratis, mencoba merawat gajah," katanya.
Baca Juga: Jelang Timnas Indonesia vs Taiwan, Pelatih Bali United Puji Kualitas Yabes Roni
BKSDA mengatakan BEC diberi waktu dua bulan untuk mencari investor baru dan merestrukturisasi bisnis agar dapat merawat gajahnya kembali.
Jaringan Bantuan Hewan Jakarta, sebuah LSM tempat Dr Haas bekerja, juga ikut memberi makan gajah BEC dan membayar upah para penjaga.
"Mereka tidak ingin membiarkan mereka mengambil gajah. Mereka ingin membuat mereka kembali bekerja setelah pandemi," ungkap Dr Haas.
Rumah baru
Tiga dari 14 gajah milik BEC kini sudah diadopsi oleh sebuah kebun binatang yang tidak diketahui namanya di luar pulau Jawa.
Sedangkan 11 sisanya dipindahkan ke Tasta Wildlife Park, kebun binatang yang baru dibuka pada bulan Juni di Kabupaten Tabanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
7 Fakta Panas Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi, dari Adu Tuntutan Hingga Narasi Sesat
-
Gubernur Bobby Nasution Fokus Air Bersih-Infrastruktur Pascabencana di Sumut
-
Bantuan Logistik Kementan-Bapanas Tiba di Belawan, Bobby Nasution: Penyemangat Pascabencana di Sumut
-
TelkomGroup Percepat Recovery BTS di Lokasi Bencana Sumatra, Kerahkan Seluruh Kemampuan
-
PPATK Rilis Indeks APUPPT: Penegakan Hukum Tak Cukup Tangkap Pelaku, Aliran Dana Harus Ditelusuri
-
PLN Resmikan SPKLU Center ke-6 di Jawa Barat, Siap Hadapi Lonjakan Pengguna EV Saat Nataru
-
9 Fakta Terkini Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati: Dugaan Sumber Api Hingga Kerugian Rp10 Miliar
-
KPK Jelaskan Keterkaitan Zarof Ricar di Kasus Hasbi Hasan: Ada Bukti Percakapan
-
Pengamat Boni Hargens Sebut Perpol Nomor 10/2025 Tak Langgar MK, Ini Penjelasannya
-
Delpedro Dkk Orasi Hingga Bagi Mawar ke Jaksa Sebelum Jalani Sidang Perdana Kasus Dugaan Penghasutan