Suara.com - Universitas di Australia menutup program studi Bahasa Indonesia pada akhir 2020 dengan alasan kurangnya mahasiswa karena pandemi Covid-19.
Menyadur The Conversation Selasa (12/10/2021), La Trobe University, Melbourne menutup program Bahasa Indonesia pada akhir 2020.
Pihak universitas mengungkapkan jika mereka harus menutup prodi bahasa Indonesia karena situasi ekonomi akibat Covid-19 dan menurunnya mahasiswa internasional.
Melissa Crouch dalam artikelnya "Closure of Indonesian language programs in Australian universities will weaken ties between the two countries" menyebut ada penyebab lain selain pandemi Covid-19.
Melissan menyebut jika penutupan prodi bahasa Indonesia ini juga merupakan akibat dari kurangnya dukungan pemerintah federal dan negara bagian.
"Universitas Australia akan kehilangan aset akademik dan budaya yang penting dengan penutupan program Bahasa Indonesia ini," jelas Dosen University of New South Wales tersebut.
"Universitas membangun profil mereka di kawasan ini melalui pakar akademis yang mengajar dan meneliti tentang budaya, sejarah, ekonomi, dan masyarakat Indonesia." sambungnya.
Selain itu, Western Sydney University, New South Wales juga menutup program studi bahasa Indonesia. Keputusan tersebut juga sangat disayangkan oleh Melissa.
"Sementara itu, lulusan universitas Australia yang telah mempelajari bahasa dan budaya Indonesia merupakan duta sosial, budaya, dan ekonomi terbaik kami untuk Indonesia," tulisnya.
Baca Juga: Akhirnya! Setahun Lebih Kuliah Daring, Universitas Jember Mulai Kuliah Tatap Muka Terbatas
Melissa juga mengungkapkan jika keputusan menutup program studi bahasa Indonesia tersebut adalah keputusan yang picik.
Menurutnya, sangat frustrasi ketika melihat mahasiswa yang sangat ingin terlibat dengan Indonesia, tetapi tidak memiliki kesempatan untuk belajar bahasanya.
Selain itu, Melissa menyebut penutupan program Bahasa Indonesia menunjukkan kurangnya visi dan kepemimpinan dari pihak manajemen universitas di Australia.
"Ini juga menunjukkan bahwa insentif saat ini dari pemerintah Australia bagi universitas untuk mempertahankan pengajaran bahasa (sejauh ini) tidak mencukupi," ungkapnya.
"Pemerintah Australia juga menunjukkan sedikit minat untuk mencegah universitas menutup program bahasa yang penting dan mempertahankan ikatan budaya dengan Indonesia," sambungnya.
Menurut Melissa, dengan tetap membuka program studi Bahasa Indonesia, dapat membantu menjalin dan memperkuat hubungan antara kedua negara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka