Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan Pernyataan Gubernur (Governor Statement) mewakili negara-negara anggota konstituensi South-East Asia Voting Group (SEAVG) yang terdiri atas 11 negara, termasuk Indonesia.
Kegiatan tersebut dilakukan dalam pertemuan Komite Pembangunan (Development Committee) yang dihadiri oleh Presiden Grup Bank Dunia (WBG), Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF), dan para Gubernur dari negara-negara anggota Grup Bank Dunia pada akhir pekan lalu.
Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam situasi ekonomi global yang sudah mulai pulih, meskipun tidak merata. Kecepatan pemulihan ekonomi bergantung kepada beberapa hal, termasuk akses dan distribusi vaksin, kapasitas fiskal, dan rantai pasokan global.
Di sisi lain, kekuatan kebijakan moneter dan fiskal global yang tidak merata dapat menimbulkan kerentanan keuangan, terutama di negara-negara berkembang.
Menanggapi kondisi ini, Menkeu berharap agar Bank Dunia dapat memimpin dan membangun koordinasi yang lebih kuat dengan lembaga keuangan internasional (IFI) lainnya dalam memastikan kerja sama kebijakan global yang terpadu untuk mengatasi masalah-masalah global tersebut.
“WBG dan IMF harus bekerja sama dengan lembaga keuangan internasional lainnya untuk melengkapi negara-negara dengan sumber daya dan instrumen yang diperlukan guna menciptakan standar yang lebih kuat untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap potensi krisis,” kata Menkeu dalam keterangan persnya, Senin (18/10/2021).
Sementara itu, pembangunan yang lebih baik menuntut investasi dan membutuhkan sumber daya, serta pembiayaan yang inovatif.
Komunitas global harus membentuk mekanisme pembiayaan yang akan memungkinkan negara-negara, baik secara individu maupun kolektif, untuk merespon secara lebih efektif terhadap ancaman global di masa depan dan dengan cepat memulihkan ekonomi global.
Maka dari itu, WBG dan IMF harus menggunakan kekuatan dan kapasitasnya untuk meningkatkan dan memberikan solusi pembiayaan yang inovatif dan memperkenalkan instrumen untuk mengurangi risiko investasi swasta, memanfaatkan kapasitas keuangan yang ada, serta menyediakan dukungan teknis untuk mempercepat aliran modal dan meningkatkan investasi.
Baca Juga: Faisal Basri Kritik Sri Mulyani: Jangan Manjakan Menteri Soal Anggaran
“Bank Dunia dan IMF harus menggunakan otoritasnya untuk mendorong pelaku global, regional, dan lokal dalam mengeksplorasi berbagai solusi pembiayaan inovatif yang selaras dengan GRID, SDGs, dan Perjanjian Paris,” katanya.
Menkeu juga menegaskan perlunya untuk terus meningkatkan tata kelola Grup Bank Dunia.
Dalam hal ini, WBG harus berkomitmen untuk mematuhi standar transparansi dan akuntabilitas tertinggi dalam semua operasinya dan mengikuti perubahan global.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs Redmi 14C, Bagus Mana?
-
E-Commerce RI Dikuasai 4 Raksasa, Menko Airlangga Minta Mendag Perhatikan Platform Kecil
-
Kim Jong Kook Menikah Diam-Diam! Netizen Cari Identitas Istrinya yang Masih Misterius
-
Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya
Terkini
-
Sosok Alvi Maulana, Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Pacar di Mojokerto
-
Eks Penjagal Hewan Mutilasi Istri Siri 65 Bagian, Pengakuan 'Ngeri' Alvi Maulana di Depan Polisi
-
Disentil DPR Punya 'Dosa Lama' Plagiat, Siapa Sosok Calon Hakim Agung yang Bikin Gaduh Seleksi?
-
CEK FAKTA: Ahmad Sahroni Ditangkap Saat Pulang dari Singapura?
-
Blunder Etik Menhut Raja Juli di Meja Domino, Pengamat Salahkan Kabinet Gemuk Prabowo
-
Sidang Gugatan Ijazah Gibran Ditunda, Subhan Palal: Jaksa Itu Wakili Negara, Tidak Boleh Bela Dia
-
Geruduk Komnas HAM, KASUM Tuntut Pembunuhan Munir Ditetapkan Sebagai Pelanggaran HAM Berat!
-
Bocah 10 Tahun Habiskan Rp510 Juta untuk Sawer, Orangtua Seret Apple dan TikTok ke Meja Hijau
-
Bawa Rantang Isi Samosa, Momen Haru Franka Franklin Saat Jenguk Nadiem Makarim di Rutan
-
Protes Wapres Gibran Diwakili Jaksa, Sidang Gugatan Ijazah Ditunda Sepekan