Suara.com - Anggota Komisi VI DPR Fraksi Golkar Nusron Wahid mengatakan kebakaran kilang milik Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah tidak perlu dikembangkan hingga memunculkan spekulasi. Nurson meminta penananganan peristiwa itu diserahkan kepada pihak berwenang untuk kemudian mengetahui penyebab kebakaran.
"Tidak perlu kita mengembangkan spekulasi yang tidak perlu, kebakaran ya kebakaran, gitu aja, sekarang kita serahkan kepada pihak berwajib dan berwenang untuk melakukan penyelidikan, apa sebabnya kilang tersebut (terbakar)," kata Nusron di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/11/2021).
Nusron meminta hasil penyelidikan peristiwa kebakaran itu nantinya diumumkan secara transparan kepada publik. Sehingga diharapkan tidak ada lagi dugaan-digaan liar apa sebab kebakaran.
"Jangan dikembangkan spekulasi yang aneh-aneh, itu kejauhan, itu pikiran kotor. Sekarang diinvestigasi kemudian diumumkan kepada publik supaya enggak jadi fitnah," kata Nusron.
Di sisi lain, Nusron meminta Pertamina introspeksi atas peristiwa kebakaran yang melanda kilang milik mereka berulang kali.
Terbakar
Insiden kebakaran di area Kilang Cilacap, menimpa tangki 36 T-102 pada, Sabtu (13/11) lalu. Tangki ini berisi komponen produk Pertalite sebanyak 31 ribu kiloliter.
Ketika terjadi kebakaran, Pertamina langsung melakukan alih tangki komponen produk Pertalite yang tidak terbakar di tangki 36 T-101 ke Terminal BBM Lomanis.
Dalam upaya memadamkan api, perseroan menggunakan foam monitor dengan kapasitas penuh, water sprinkle, dan truk pemadam agar api tidak menyebar ke tangki-tangki lain.
Baca Juga: Pakar Petir ITB: Tangki Pertamina Sesuai Standar, Tapi Petir Tropis Sangat Kuat
Sedangkan upaya pemadaman secara offensive dilakukan dengan mengerahkan sekitar 50 personel dari Tim Bantuan Keadaan Darurat atau TBKD dan 30 personel pemadam dari internal Pertamina.
Perseroan juga melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri untuk pengamanan kondisi di lokasi sekitar area kejadian.
Berdasarkan penuturan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian, insiden kebakaran itu terjadi saat hujan lebat disertai petir.
Pertamina Bantah Ada Sabotase
Direktur PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Djoko Priyono mengatakan dugaan awal terjadinya insiden kebakaran kilang tangki 36T102 di area Kilang Cilacap karena adanya sambaran petir, bukan karena sabotase atau unsur kesengajaan.
"Investigasi awal seperti itu, Tim Polda juga sudah minta data BMKG dan rekaman CCTV," kata Djoko Priyono saat dihubungi Suara.com, Senin (15/11/2021).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO