Suara.com - Versi wawancara lama DW direkayasa seakan-akan pendiri BioNTech Ugur Sahin menolak divaksin. Faktanya adalah: vaksinasi di Jerman dimulai dengan kelompok prioritas di atas 80 tahun. Ugur Sahin sekarang sudah divaksinasi.
Sebuah posting yang beredar di Twitter, Youtube dan platform lain sejak awal Desember mengklaim bahwa Dr. Ugur Sahin, direktur utama dan pendiri BioNTech, menolak divaksin atas alasan keamanan. Klaim itu tidak benar, dan video yang ditayangkan adalah hasil rekayasa.
Ugur Sahin sudah divaksinasi dan sudah mendapatkan vaksin booster. Video rekayasa tersebut memang menunjukkan bagian dari wawancara DW pada tahun 2020.
Video berdurasi 2 menit 17 detik menunjukkan gambar Ugur Sahin, yang turut mengembangkan vaksin Covid-19, mengatakan bahwa dia belum divaksin.
Dalam 15 detik pertama, hanya Sahin yang terlihat. Lalu terdengar suara seorang reporter yang tidak terlihat kamera melemparkan pertanyaan dalam bahasa Inggris: "Izinkan saya mengajukan pertanyaan pribadi, saya tahu bahwa Anda tidak terlalu suka menjawab pertanyaan pribadi, tetapi Anda dan istri Anda Dr. Tureci memainkan peran sentral dalam perkembangan virus… Saya dengar Anda sendiri belum divaksin," lanjut reporter itu.
"Mengapa?" Dalam video itu Sahin menjawab: "Jadi, saya secara hukum tidak diperbolehkan untuk mendapat vaksin saat ini" dan selanjutnya menjelaskan bahwa di Jerman ada sistem prioritas. Pada saat video itu dibuat tahun 2020, faktanya vaksinasi di Jerman baru dimulai dengan kelompok prioritas.
Yang pertama-tama divaksinasi adalah mereka yang berusia lanjut di atas 80 tahun dan orang-orang yang berisiko tinggi tertular, serta kerabatnya.
Kemudian prioritas utama adalah mereka yang berusia di atas 70 tahun. Jadi baik Sahin maupun rekan kerjanya belum diperbolehkan mengambil bagian dalam program vaksinasi yang diatur pemerintah.
Video direkaya dengan imbuhan konten palsu Jadi Ugur Sahin tidak mengatakan bahwa dia menolak vaksin atau meragukan keamanan vaksinnya.
Baca Juga: Hasil Riset: Vaksin 'Booster' Pfizer dan BioNTech Diklaim Bisa Menangkal Varian Omicron
Namun video hasil rekayasa yang dipelintir dan sengaja disebar itu, ingin mengesankan seolah-olah penemu vaksin Covid-19 dari Jerman itu menolak vaksinasi.
Memang benar DW melakukan wawancara dengan Ugur Sahin pada 22 November 2020. Video yang dipublikasi DW berdurasi 8 menit dan 30 detik. Ada juga wawancara dari tanggal 21 Desember 2020.
Tapi tidak ada pernyataan bahwa Ugur Sahin menolak divaksinasi. Video hoax yang disebar di berbagai platform itu, dibuat dari potongan bagian-bagian wawancara DW dengan menambahkan klip-klip rekayasa, yang bukan bagian dari wawancara DW.
Sudah divaksinasi sejak Maret 2021
Pada saat DW melakukan wawancara, Ugur Sahin berusia 55 tahun dan bukan kelompok usia yang mendapat prioritas vaksinasi sesuai aturan yang berlaku saat itu di Jerman.
Aturan itu ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Jerman karena pada awalnya dosis vaksin Covid-19 yang tersedia masih terbatas. Prioritas pertama adalah kelompok usia di atas 80 tahun, setelah itu di atas 70 tahun, dan seterusnya.
Tag
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat