Suara.com - Dalam sidang lanjutan kasus perkara suap di Lampung Tengah yang digerlar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat pada Senin (20/12/2021), saksi Advokat Maskur Husein mengaku menerima uang dari terdakwa, eks Wakil ketua DPR Azis Syamsuddin dan Politikus Golkar Aliza Gunado untuk membantu dalam perkara Lampung Tengah tahun 2017 yang tengah diusut KPK.
Hal itu terkuak ketika Jaksa KPK kembali membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) milik Maskur ketika dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Azis Syamsuddin. Langkah tersebut dilakukan karena saksi Maskur kembali berbelit- belit dalam menjawab sejumlah pertanyaan Jaksa KPK di hadapan majelis hakim.
"Baik, karena saksi kembali lupa, saya bacakan keterangan saksi pada poin 9," kata Jaksa KPK di Pn Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (20/12/2021).
Dalam BAP-nya itu, Jaksa KPK membacakan bahwa dari total seharusnya memberikan uang sebesar Rp4 miliar untuk membantu perkara Azis di lampung Tengah.
Dari catatan milik eks Penyidik KPK dari unsur Polri AKP Stepanus Robin Pattuju menerima total uang hanya mencapai Rp 3,1 miliar lebih.
"Seharusnya sesuai kesepakatan masing-masing sebesar Rp2 miliar, menurut catatan Stepanus Robin Pattuju hanya kami terima dari Azis Syamsuddin Rp1.750.000.000 dan dari Aliza Gunado sebesar Rp 1,4 miliar atau total Rp 3,15 miliar," Isi BAP milik maskur yang dibacakan Jaksa KPK.
"Dari total Rp 3,15 miliar tersebut, sebesar Rp 2,3 miliar ditambah uang dalam bentuk valas yaitu dolar USD sebesar antara USD 26 ribu sampai USD 36 ribu, jumlah pastinya saya lupa," tambahnya.
Uang-uang yang diterima Maskur tersebut diketahui digunakan untuk urusan pribadi, sedangkan jatah pembagian uang tersebut kepada Stepanus Robin, namun jawaban Maskur Husein lupa.
"Sedangkan sisanya adalah jatah atau bagian buat Stepanus Robin Pattuju, saya tidak mengetahui jumlah pasti total diterima oleh Stepanus Robin Pattuju karena tidak pernah disampaikan kepada saya," Isi BAP Maskur
Baca Juga: Terima Uang Suap dari Azis Syamsuddin, Advokat Ini Gunakan untuk Sawer Penyanyi Kafe
Setelah membacakan isi BAP milik Maskur, Jaksa KPK pun menanyakan apakah benar yang dibacakan tersebut.
"Tetap pada keterangan?" tanya Jaksa KPK.
"Tetap," jawab Maskur.
Kembali Jaksa KPK menegaskan apakah isi BAP saksi ada yang akan dirubah.
"Tidak," kembali jawab Maskur.
Kemudian, Jaksa KPK kembali merinci total uang yang diterima Maskur mencapai Rp 2,3 miliar ditambah 36 ribu USD tersebut dipergunakan untuk apa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal