Suara.com - Warganet dikagetkan dengan kabar warna seragam Satuan Pengamanan atau Satpam bakal diubah lagi. Warna seragam Satpam yang kini cokelat muda harus diubah menjadi krem.
Pengubahan warna seragam Satpam menjadi cokelat muda mulanya diputuskan oleh Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis melalui Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengaman Swakarsa.
Dalam Pasal 45 dijelaskan bahwa pada saat peraturan kepolisian ini mulai berlaku, seragam dan atribut anggota Satpam yang diatur dalam Peraturan Kepala kepolisian Nomor 24 Tahun 2007 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau Instansi/Lembaga Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 50) tetap dapat digunakan dan wajib menyesuaikan dengan Peraturan Kepolisian ini paling
lambat 1 tahun terhitung sejak Peraturan Kepolisian ini diundangkan.
Cokelat muda dan cokelat tua dipilih karena warna tersebut identik dengan warna tanah atau bumi, kayu dan batu yang merupakan warna alami.
Warna tersebut sempat menjadi perdebatan warganet lantaran mirip dengan seragam yang digunakan anggota polisi.
Eks Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Awi Setiyono pernah menyebut kalau kesamaan warna seragam Satpam dengan Kepolisian itu justru diharapkan bisa terjalin ikatan emosional antara institusi Polri dengan personel Satpam.
Meskipun menuai polemik, aturan tersebut tetap dijalankan sampai pada akhirnya keputusan itu kembali diubah.
Mabes Polri menyampaikan kalau warna seragam satpam cokelat muda itu malah membuat bingung karena mirip dengan seragam Kepolisian. Saat ini Mabes Polri tengah menggodok perubahan warna seragam satpam menjadi krem.
"Masih dalam proses pengkajian, warna baju cokelat muda akan berubah menjadi warna krem," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat dihubungi, Rabu (12/1/2022).
Baca Juga: Gonta-ganti Seragam Satpam: Dulu Putih Ganti Cokelat, Dibilang Mirip Polisi, Kini Jadi Krem
Berita Terkait
-
Seragam Satpam Kini Berwarna Krem, Diperkenalkan Pada Hari Spesial
-
Masyarakat Bingung Bedakan Satpam dan Polisi karena Warna Seragam Mirip, Ini Reaksi Polri
-
Gonta-ganti Seragam Satpam: Dulu Putih Ganti Cokelat, Dibilang Mirip Polisi, Kini Jadi Krem
-
Mirip Polisi dan Bikin Bingung Masyarakat, Seragam Satpam Akan Diubah Kembali
-
Seragam Satpam Bakal Kembali Diubah, Terlalu Mirip Seragam Polisi
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN