Suara.com - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menanggapi soal politik kuda hitam yang disinggung Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Fernando lantas mempertanyakan apa maksud kuda hitam ala AHY tersebut.
"Apakah kuda hitam yang dimaksud AHY adalah Moeldoko?" kata Fernando, Selasa (8/2/2022).
Fernando mengatakan, kuda hitam belakangan ini memang sedang diminati oleh kalangan politik Indonesia.
Menurutnya, istilah tersebut juga disampaikan AHY di hadapan para kader Partai Demokrat.
"Saya memahami bahwa apa yang disampaikan oleh AHY merupakan harapannya bahwa Partai Demokrat akan menjadi partai pemenang pada pemilu 2024," katanya.
Namun, Fernando mengingatkan bahwa AHY mesti melihat dinamika di internal Partai Demokrat belakangan ini.
Pasalnya, banyak kader yang mundur pasca musyawarah daerah Partai Demokrat, seperti di Riau, NTT dan DKI Jakarta.
"Kemungkinan masih akan terjadi lagi dibeberapa daerah pasca musyawarah cabang yang dilaksanakan di ratusan kabupaten/kota," beber Fernando.
Baca Juga: Terima Telepon Saat Presiden Pidato, Haris Pertama Minta Jokowi Beri Sanksi Tegas Luhut
Menurut Fernando, menjadi kuda hitam seperti yang disampaikan oleh AHY hanya akan menjadi mimpi jika melihat fakta yang terjadi belakangan ini di internal Partai Demokrat.
Namun, pengamat ini melihat ada juga peluang Partai Demokrat dan capres yang akan diusung partai ini untuk menjadi kuda hitam pada 2024.
"Saya melihat peluang itu apabila Moeldoko berhasil memimpin Partai Demokrat dan mencalonkan dia sebagai capres pada Pilpres 2024," katanya.
Sebelumnya, AHY menggunakan idiom kuda hitam saat berpidato di hadapan kadernya.
AHY mengatakan, lebih baik partainya dianggap kuda hitam dan tidak diperhitungkan, tetapi pada akhirnya bisa menang pada 2024.
Berita Terkait
-
Partai Demokrat Tetapkan Ibrahim Jadi Wakil Ketua DPR Aceh
-
Diprediksi Menang di Pilpres 2024, Anies Baswedan Dinilai Lebih Unggul dari Ganjar
-
Ingin Menangkan AHY dan Partai, Demokrat DKI Ajak Pedagang Warteg hingga Ojol Berpolitik
-
Digadang Duet dengan AHY, Anies Baswedan Berpeluang Besar Menangi Pilpres 2024
-
Terima Telepon Saat Presiden Pidato, Haris Pertama Minta Jokowi Beri Sanksi Tegas Luhut
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Kaget Dipanggil Polisi Soal Demo Ricuh, Iqbal Ramadhan: Saya Advokat, Bukan Penghasut!
-
Urusan Pesantren 'Naik Kelas', Kemenag Siapkan Eselon I Khusus di Momen Hari Santri 2025
-
Posyandu Miliki Peran Sebagai Mesin Sosial di Lingkup Masyarakat, Mendagri Berikan Apresiasi
-
CFD Tetap Asyik! HUT TNI ke-80 Jamin Tak Ganggu Car Free Day Jakarta, Ini Rutenya
-
Pengendara Lawan Arah Pukul Pegawai Zaskia Mecca, Teriak 'Saya Anggota' Lalu Kabur
-
Syarat IPK untuk PAPK TNI: Ini Ketentuannya untuk Berbagai Jurusan
-
Warga Ogah Beri Jalan ke Strobo Pejabat, Pengamat: Akibat Penyalahgunaan dan Rasa Ketidakadilan
-
Gara-gara Foto Bareng Siswi, Pelajar SMK Dikeroyok Senior hingga Rahang Patah
-
Istana 'Spill' Arti Sebenarnya IKN Ibu Kota Politik: Bukan Dipisah dari Ibu Kota Ekonomi!
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Wamen P2MI: Kendala Utama Bahasa