Tapi sulit untuk mengetahui bagaimana pasukan di lapangan berperilaku. Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa OSCE, yang bertugas mengawasi perjanjian gencatan senjata, hampir tidak dapat melakukan pengamatan, karena banyak negara anggota OSCE telah menarik pengamat mereka dari kawasan krisis itu.
"Kami takut"
Vrubivka tidak secara langsung berada di garis depan. Tapi garis depan pertempuran hanya berjarak 15 kilometer dari sini.
Desa ini adalah salah satu tempat yang dihantam penembakan berat. Di bagian belakang gedung apartemen Olena, semua jendelanya pecah.
Satu mortir meledak langsung di jalan utama desa. Dekat di halaman sekolah, ada lubang besar tepat di sebelah tiang gawang sepak bola.
Ada layanan darurat yang datang dengan bus tua untuk memperbaiki beberapa pipa gas yang rusak akibat penembakan.
"Kami takut," kata salah satu guru sekolah.
Dia tidak ingin difilmkan karena takut akan pingsan saat wawancara. Vrubivka tahun 2014 dan 2015 terhindar dari penembakan.
Tapi sekarang, desa itu terus-menerus diserang. "Orang-orang selalu menelepon saya dan bertanya mengapa begitu banyak penembakan," kata Olena, yang sehari-hari bekerja mengelola pusat budaya di desa itu, sebelum situasi makin berbahaya.
Baca Juga: Wall Street Kebakaran Gara-gara Ketegangan Rusia-Ukraina Makin Memanas
"Tapi apa yang bisa saya katakan kepada mereka? Saya juga tidak tahu mengapa." (hp/as)
Berita Terkait
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Bertolak ke Padang dengan Dua Misi, Persija Jakarta Bawa Ambisi Kemenangan dan Empati untuk Sumatra
-
Wapres Gibran Minta Mahasiswa ke IKN: Nilai Sendiri Kota Hantu atau Bukan
-
Zico dan Ikura YOASOBI Suarakan Harmoni dari Perbedaan lewat Lagu DUET
-
3 Inspirasi OOTD Hijab ala Miskah Shafa: Rahasia Tampil Elegan dan Nyaman!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra