- Sekretaris Kabinet menjelaskan Presiden instruksikan mobilisasi nasional sejak hari pertama bencana di Sumatra.
- Kepala BNPB segera diinstruksikan pindah dari Lumajang ke lokasi bencana pada puncak kejadian November 2025.
- Mobilisasi besar melibatkan 80 unit udara pada 27 November untuk logistik krusial di Padang, Medan, dan Aceh.
Suara.com - Di tengah sorotan dan asumsi publik yang menilai pemerintah lambat dalam menangani bencana dahsyat di Sumatra, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya tampil memberikan penjelasan tegas.
Ia membeberkan bahwa Presiden Prabowo Subianto sudah menginstruksikan mobilisasi seluruh kekuatan nasional sejak hari pertama setelah banjir dan longsor menerjang Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Teddy menegaskan bahwa negara tidak diam dan telah bergerak cepat bahkan ketika tidak semua aksi terekam oleh kamera media.
Ia memaparkan kronologi respons cepat pemerintah. Saat bencana mencapai puncaknya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto yang tengah berada di Lumajang untuk menangani dampak erupsi Semeru, langsung diperintahkan bertolak ke Sumatra.
"Sejak tanggal 24 (November), 25 (November), 26 November, itu hujan di tiga lokasi. Kemudian puncaknya itu di 25 November dan 26 November. Pak Kepala BNPB langsung ke Sumatera Utara. Saat itu beliau posisinya di Lumajang. Kenapa? Karena kita masih ada bencana juga. Saudara-saudara kita di Lumajang, (terdampak) erupsi Semeru," kata Teddy dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanggulangan Bencana Sumatra di Posko Terpadu Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebagaimana dilansir Antara, Jumat (19/12/2025).
Teddy memastikan bahwa seluruh personel dari berbagai lini, mulai dari TNI, Polri, Basarnas, hingga BNPB, sudah diterjunkan dan berada di lokasi bencana pada hari pertama kejadian.
Menurutnya, Presiden Prabowo juga turun tangan secara langsung dengan menghubungi para kepala daerah terdampak, antara lain Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, hingga Bupati Tapanuli Selatan Gus Irawan Pasaribu untuk memastikan koordinasi berjalan.
Pada hari yang sama, instruksi kunci diberikan kepada Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno untuk mengerahkan segala sumber daya tanpa terkecuali.
"Bapak Presiden menginstruksikan Bapak Menko PMK agar mengkoordinasi segala kekuatan untuk sebesar-besarnya, mobilisasi semua yang kita punya. Langsung ke sana," kata Teddy.
Baca Juga: Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
Mobilisasi besar-besaran pun dilakukan. Pada 27 November 2025, seluruh helikopter dan pesawat yang berada di Sumatera dan Jawa langsung digerakkan ke titik-titik sentral seperti Padang, Medan, dan Banda Aceh.
Armada udara ini bertugas mengangkut logistik krusial seperti genset milik PLN dan bantuan lainnya, sebuah operasi senyap yang menurut Teddy luput dari sorotan.
Seskab menegaskan bahwa skala pengerahan kekuatan udara sangat masif sejak awal. Setidaknya 80 helikopter, pesawat Hercules, serta armada milik TNI, Polri, Basarnas, hingga maskapai swasta seperti Susi Air dikerahkan untuk membantu proses evakuasi dan penanganan darurat.
"Sampai sekarang, setiap harinya, dan Bapak Presiden, di hari ke-5 atau ke-6, langsung ke tiga provinsi tersebut. Diikuti Bapak Wapres dan menteri-menteri lainnya," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
Kemenhut Mulai Verifikasi Kayu Gelondongan Bencana Sumatera
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret