Sebuah sumber dalam badan hukum Tajikistan mengatakan kepada Sputnik bahwa negara tersebut mengirim sekitar 200 tentara di bawah misi penjaga perdamaian. Lalu bagaimana sikap CSTO dalam perang Rusia-Ukraina ini?
Dilansir Reuter, Stanislav Zas, Sekretaris Jenderal CSTO menolak gagasan bahwa CSTO adalah alat mempromosikan pengaruh Rusia terhadap Ukraina. Ia pun menyebut bahwa ketegangan akan terus terjadi jika Timur dan Barat tidak mau bernegosiasi.
Zas pun menyoroti tentang jaminan keamanan yang dicari Moskow dari Barat dimana Rusia ingin NATO menghentikan ekspansi ke arah timur dan berjanji untuk tidak menggunakan senjata ofensif di Ukraina dan negara-negara lain yang dekat dengan Rusia.
Ia pun mengatakan akan selalu berhati-hati untuk memakai kekuatan CSTO. Jika diperlukan mendamaikan konflik Rusia-Ukraina, CSTO dapat dengan cepat mengerahkan pasukan dalam jumlah besar, katanya.
“Percayalah, kami bisa mengirimkan sebanyak yang dibutuhkan. Kalau butuh 3.000 kita kirim. Kalau butuh 17.000 kita kirim. Kalau butuh lebih ya lebih. Sebanyak yang dibutuhkan," ujar Zas.
Demikian penjelasan apa itu CSTO yang disebut-sebut menjadi saingan NATO.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
Terkini
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!