Dengan tidak adanya surat tanah, anak ini pun dihantui dengan skenario terburuk. Ia takut ibunya diusir dari rumah yang dibeli dengan kerja keras tersebut.
"Skenario terburuk, gak menutup kemungkinan aku dan ibuku bisa diusir dari rumah ini sama dia dan keluarganya. Karena gak ada bukti tertulis ibuku pernah beli rumah ini dari dia, cuma lewat omongan saja."
Situasi ini semakin menyesakkan karena ibunya sudah tua. Sang anak pun bingung bagaimana menyelesaikan permalasahan tersebut, sehingga meminta saran warganet.
"Ibuku udah 60 tahun lebih usianya, aku sendiri bingung harus gimana. Tolong yang ngerti hukum atau bisa ngasih saran yang baik untuk aku dan ibu, aku minta masukan kalian."
Sontak, curhatan anak mengenai situasi rumah ibunya langsung mendapatkan atensi warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitan ini sedikitnya telah mendapatkan 50 retweet dan 280 tanda suka.
Warganet juga menuliskan beragam pendapat di kolom komentar. Sebagian memberikan saran dan sebagian lainnya menuliskan kasus serupa mengenai jual-beli tanah.
"Gila, gila, gila. Nder, bukannya mau nakutin, bersiap utk 'ikhlas'. Orang kek gitu gak takut dosa, gak takut azab masalah tanah gini. Dan buat semua yang baca, setiap transaksi jual-beli tanah/properti, SELALU LAKUKAN DIDEPAN NOTARIS/PPAT," pesan warganet.
"Bila memang sudah seperti ini, yang bisa dilakukan: 1. Coba di cek, waktu pembayaran dulu itu apakah cash atau transfer. Bila lewat transfer si ibu punya bukti adanya transaksi. 2. Cek saksi waktu terjadinya jual beli. Apakah ada saksi (yang melihat dan mendengar) adanya jual beli tersebut," saran warganet.
"Buat pernyataan sebagai tanda terima lunas sekaligus isinya menyatakan kalau memang penjual adalah pemilik sah sebelumnya dan berhak menjual tanah tersebut, sekaligus kesediaannya dalam waktu segera untuk mengurus surat-suratnya, ttd diatas materai, dengan 2 saksi dan cap jempol diketahui lurah," tambah yang lain.
Baca Juga: 5 Cara Mengenalkan Kesabaran pada Anak, Orang Tua Perlu Terapkan
"Susah, pakai banget. Untuk sesuatu yang berkaitan dengan uang, seharusnya ada hitam di atas putih. Karena uang gak kenal kepercayaan, saudara, sahabat, relasi dll. Semoga ada itikad baik dari keluarga penjual btw, coba cari bukti dengan pembayarab PBB-nya, siapa yang bayar," komentar warganet.
Video yang mungkin Anda lewatkan:
Berita Terkait
-
5 Cara Mengenalkan Kesabaran pada Anak, Orang Tua Perlu Terapkan
-
Beri Dukungan Bagi Anak Pejuang Kanker, Ganjar Pranowo Janji Cukur Gundul Rambutnya
-
Anak Sheila Marcia dan Anji Makin Dewasa di Usia ke-12, 4 Potret Ulang Tahun Leticia
-
Jadi Omongan, Atta Halilintar Ungkap Alasan Anaknya Pakai Barang Branded Sejak Lahir
-
Keutamaan Surat Al Waqiah Serta Kebaikan yang Didapat Saat Membacanya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Negosiasi Panas Krisis Iklim Kandas Gegara Kebakaran di Dapur COP30, Apa Penyebabnya?
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK