Suara.com - Mantan Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin ikut buka suara mengenai wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, ia mengajak masyarakat untuk terus mendoakan Presiden agar menaati konstitusi sehingga masa bakti presiden berakhir dengana husnul khatimah.
Tanggapannya ini sebagaimana menyikapi wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden yang dia tulis dalam sebuah cuitannya di media sosial Twitter di akun @lukmansaifuddin.
Dalam cuitannya itu, dia menyerukan kepada presiden untuk terus menaati konstitusi dan tidak menunda Pemilu 2024.
"Mari terus doakan, dukung, dan jaga Pak Jokowi sebagai presiden kita untuk selalu konsisten menaati konstitusi dengan tak menunda Pemilu, agar kelak mengakhiri masa baktinya dengan mulia bermartabat secara husnul khatimah", cuit Lukman Hakim, dikutip dari akun Twitter @lukmansaifuddin, Selasa 8 Maret 2022.
Dilihat dari isi cuitannya, Lukman Hakim menginginkan presiden tetap dikenang sebagai orang baik meski tidak lagi menjabat sebagai presiden nantinya.
Seperti diketahui, wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden sedang ramai diperbincangkan publik.
Sehubungan dengan hal ini, presiden pun telah memberikan pernyataannya dengan mengakatan mengusulkan penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden merupakan bagian dari demokrasi.
"Siapa pun boleh-boleh saja mengusulkan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, Menteri atau partai politik, karena ini kan bagian dari demokrasi. Bebas saja berpendapat. Tetapi kalau sudah pada pelaksanaan, semuanya harus tunduk dan taat kepada konstitusi," kata Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Jokowi Dinilai Sudah Waktunya Reshuffle Kabinet, Pengamat Berpesan Tak Pilih Sosok Ini
Kendati demikian, banyak pihak yang tidak menyetujui wacana ini dan mengatakan patuh terhadap konstitusi adalah hal yang paling utama.
Beberapa Partai Politik (Parpol) pun dengan blak-blakan menolak wacana ini, seperti Partai Demokrat, Nasdem dan PDIP.
Tag
Berita Terkait
-
Takziah ke Rumah Duka Almarhum Arifin Panigoro, Jokowi jadi Jemaah Salat Jenazah
-
Tanggapi Mahfud MD, PPP Minta Tak Ada Lagi Pihak Seret Nama Jokowi Terlibat Wacana Tunda Pemilu
-
Isu Masa Jabatan Presiden Disebut Jadi Bukti Ketidakyakinan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
-
Riuh Baliho Jokowi Tiga Periode Dipasang di Angkatan 66, Politisi Demokrat Muchendi: Dak Apo-Apo Setia, 2024 Harus Ganti
-
Jokowi Dinilai Sudah Waktunya Reshuffle Kabinet, Pengamat Berpesan Tak Pilih Sosok Ini
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui
-
500 Ribu Lulusan SMK Siap Go Global: Cak Imin Targetkan Tenaga Terampil Tembus Pasar Dunia