Suara.com - Wacana penundaan pemilu 2024 terus menggema dan menjadi perbincangan publik.
Para elite politik terus menyuarakan tentang penundaan pemilu 2024.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan hal tersebut membuat nasib rakyat terancam.
Burhanuddin menjelaskan, ruginya pada taraf yang paling dasar terkait pejabat publik mendapatkan mandat demokratik apabila pemilu ditunda.
"Maka Presiden, DPR, DPD, termasuk kepala daerah tidak punya mandat demokratik untuk mengelola hidup publik," kata Burhanuddin, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Selasa (22/3/2022).
Sebab, masa jabatan masing-masing pejabat akan berakhir setelah lima tahun sejak dilantik.
Burhanuddin kemudian mengatakan, kalau misal jabatan mereka diperpanjang melalui penundaan pemilu pertanyaan yang wajib kita ajukan adalah mereka mewakili siapa?
Padahal, pemilu merupakan satu-satunya mekanisme demokrasi.
"Nah kalaupun mereka tunda pemilu, apa dasar publik atau rakyat mengikuti perintah dan kewenangan yang mereka punya?" ujarnya.
Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, mayoritas publik setuju pemilu tidak ditunda.
Sementara, hanya seperempat warga yang setuju pemilu ditunda.
Mereka beralasan pemilu ditunda karena pandemi atau pemulihan ekonomi.
Sebelumnya, Menko Marves juga blak-blakan terkait wacana penundaan Pemilu 2024.
Luhut mengatakan, alasan penambahan tiga tahun masa pengabdian Jokowi karena kinerjanya yang dinilai baik, pribadinya, capaian yang bergerak naik, hingga situasi yang terjadi sekarang ini.
Selain itu, Luhut juga mengaku memiliki data dari rakyat Indonesia yang menginginkan agar Pemilu 2024 ditunda pelaksanaannya.
Berita Terkait
-
Tahapan Penghitungan hingga Penetapan di Pemilu Berpotensi Munculkan Konflik, Pengamat: Solusinya, Pangkas Birokrasi
-
Beri Arahan ke Kader, Megawati: Harus Kerja Keras dan Bangun Kepekaan Terhadap Persoalan Rakyat
-
Jadi Urusan Tingkat Ketum, Megawati Minta Jajaran PDIP Tak Ikut Campur Komentari Penundaan Pemilu 2024
-
Pengamat Pertanyakan Klaim Luhut Soal 110 Juta Warga Dukung Penundaan Pemilu 2024, Itu Akun Real atau Robot?
-
Jumlah Transaksi BRIAPI pada 2021 Capai 235,1 Juta atau Meningkat 127,5%
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta