Suara.com - Isu penundaan pemilu tengah menjadi perbincangan hangat hingga menimbulkan kegaduhan politik.
Hal ini terbukti banyaknya gejolak di kalangan publik hingga mahasiswa turun untuk melakukan aksi unjuk rasa.
Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat memberikan tanggapannya.
Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah menegaskan bahwa ia tetap akan mematahui konstitusi.
Meski demikian, Jokowi tetap menerima aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat.
Achmad menilai bahwa mahasiswa tidak sepenuhnya percaya dengan perkataan Jokowi.
"Para mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI tetap menyuarakan penolakan terhadap narasi tersebut dengan melakukan unjuk rasa secara masif. Hal ini tidak mengherankan mengingat banyak janji-janji rezim ini yang tidak sesuai antara yang diucapkan dengan kenyataan yang terjadi hingga ada mahasiswa yang menjuluki beliau The King of Lips Service oleh para mahasiswa," kata Achmad, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Jumat (15/4/2022).
Tak hanya itu, Achmad menilai bahwa isu penundaan pemilu ada kaitannya dengan pembangunan IKN Nusantara.
Pasalnya, ia mengatakan wacana penundaan pemilu banyak disuarakan oleh orang-orang di lingkar kekuasaan Jokowi.
Achmad menambahkan, ada pandangan bahwa pembangunan IKN merupakan proyek 'superprioritas' sehingga harus diselesaikan di bawah kepemimpinan Jokowi.
"Ditambah lagi ada pandangan bahwa pembangunan IKN ini adalah superprioritas maka sangat tampak sekali ada dorongan besar di belakang pemerintah yang ngebet agar proyek ini bisa dilaksanakan di masa pemerintahan Presiden Jokowi," imbuh Achmad.
Berita Terkait
-
Isu Big Data dan Jokowi Tiga Periode Diprediksi Bakal Panaskan Situasi Tahapan Pemilu 2024
-
Klaim Airlangga Hartarto Layak Jadi Suksesor Jokowi di Pilpres 2024, Golkar: Banyak Keberhasilannya
-
Temui Jokowi di Istana Merdeka, Rektor Monash UI Tekankan Pentingnya Kemitraan dengan Kampus Indonesia
-
Pada 2024, 60.000 ASN Bakal Pindah ke IKN Nusantara
-
Tahun Depan Sri Mulyani Rogoh Kocek Rp30 Triliun Dari APBN Buat Bangun IKN
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun