Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak tidak terima, jika Jakarta International Stadium (JIS) disebut sebagai mahakarya.
Ia mengemukakan, jika stadion yang akan menjadi kandang klub sepak bola Persija Jakarta itu sebagai stadion biasa.
"Ini teknologi dan karya yang sudah ada lama di luar negeri, dengan beberapa sentuhan arsitektur Indonesia," jelasnya kepada wartawan, Rabu (4/5/2022).
Menurut Gilbert, stadion dengan spesifikasi seperti JIS sudah banyak dibuat di kota lain di luar negeri. Fasilitas yang dimiliki JIS sekarang bukan satu-satunya di dunia.
"Pernyataan JIS mahakarya adalah hiperbola, karena di kota lain di luar negeri itu merupakan standar stadion. Baik untuk tenis, atau bola," ujar Gilbert.
Karena itu, ia mengaku heran mengapa Anies kerap kali membanggakan JIS kepada publik.
Ia menduga Anies melakukannya karena tidak banyak prestasi yang bisa dibanggakan selama menjabat Gubernur.
"Tetapi karena Anies minim prestasi, jadi ini yang dibanggakan. Kenapa Anies tidak membanggakan tugu sepeda, tugu bambu sebagai monumental?" tuturnya.
Selain itu, Gilbert menilai masih banyak kekurangan dalam pembangunan JIS. Mulai dari sinyal telepon yang sulit, lift ke atap yang belum bisa digunakan, dan biaya pemeliharaan tinggi karena debu tebal menutupi bangku.
Baca Juga: Gilbert PDIP Sibuk Urusi Anies yang Sebut JIS Mahakarya
"Sebaiknya, ucapan mahakarya kemarin diikuti juga permintaan maaf kepada para korban banjir, mereka yang tidak memiliki rumah yang layak, korban kebakaran tanpa rumah dan kegagalan memenuhi janji kampanye," katanya.
Untuk diketahui, stadion berkapasitas 82 ribu penonton ini juga diproyeksi menjadi stadion terbesar ketiga di dunia dan terbesar di Asia Tenggara.
Fasilitas yang disiapkan ini nantinya akan membuat JIS menjadi stadion serbaguna dan bisa dipakai untuk berbagai acara besar seperti konser musik
JIS juga bakal dilengkapi dengan atap buka tutup yang mengadopsi struktur space frame atau kerangka struktural tiga dimensi. Struktur ini terdiri dari bola sendi, dan elemen yang terdiri dari pipa, konus, hexagon, dan baut high tensile (HT).
Space frame adalah suatu sistem struktur rangka ruang yang kaku dan ringan serta menggunakan sistem sambungan antar batang yang membentuk segitiga dengan joint-joint yang saling mengunci dengan pola geometri.
Stadion macan Kemayoran ini juga akan menggunakan rumput hibrid berstandar internasional. Kelebihan rumput hibrid, lapangan dapat digunakan hingga 1.000 jam pertandingan bila dibandingkan rumput natural, hanya bisa kuat selama 300 jam.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
Terkini
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
-
KPK Tangkap Jaksa di Banten, Sinyal Keras Perang Korupsi Antar Aparat?
-
DPR Minta Penanganan Luar Biasa untuk Bencana Aceh, Bendera Putih Jadi Alarm Keras
-
Ayah Korban Diperiksa, Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Rumah Mewah Cilegon Masih Gelap?
-
Gubernur Bobby Nasution Jamin Stok Pangan Aman Jelang Nataru
-
KPK Konfirmasi: Ada Jaksa yang Ditangkap Saat OTT di Wilayah Tangerang
-
Pramono Anung Tantang Gen Z Jakarta Atasi Macet dan Sampah, Hadiahnya Jalan-Jalan ke New York
-
Neraka 'Online Scam' ASEAN, Kemiskinan Jadi Umpan Ribuan WNI Jadi Korban TPPO
-
KPK Rampungkan Penyidikan, Noel Ebenezer Cs Segera Diadili Kasus Pemerasan K3
-
Prabowo Pastikan Hunian Tetap Dibangun, Korban Bencana Sumatra Dapat Huntara Lebih Dulu