Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki bahkan menuduh Scholz terus memblokir sanksi Uni Eropa yang lebih tegas.
Pakar politik, Volker Weichsel, menilai upaya yang sudah dilakukan Jerman ke Rusia juga tidak membuahkan hasil.
Ilmuan pakar politik Eropa timur ini menyebut "Asumsi bahwa pemikiran Scholz akan diterima Rusia adalah salah.
Sebaliknya, propaganda Moskow telah menyudutkan Jerman sebagai teman yang berlebihan, dan kini dicaci dengan cara yang berlebihan juga.”
"Uni Eropa mengharapkan kepemimpinan yang kuat dari Jerman. Namun dalam krisis saat ini, pemerintah Jerman terus-menerus bertindak sangat lambat dan hanya menanggapi tekanan eksternal," kata Weichsel.
Jumat ini, duta besar Ukraina untuk Jerman, Andrij Melnyk, mengatakan kepada jaringan media RND bahwa dia yakin "kanselir tidak ingin menyerahkan" senjata ke Ukraina.
"Orang bisa mendapat kesan bahwa mereka sedang menunggu gencatan senjata," katanya. "Kemudian tekanan akan keluar dari Jerman, dan kemudian tidak perlu lagi membuat keputusan yang berani."
Siapa yang memimpin Eropa?
Jika bukan Jerman, siapa yang bisa memimpin di Eropa? Pengamat politik mencatat bagaimana Presiden Ukraina mengambarkan percakapannya dengan sejumlah pimpinan Eropa pada minggu ini.
Baca Juga: Vaxzevria Diizinkan sebagai Vaksin Booster Covid-19 di Uni Eropa, Ini yang Boleh Menerima
Percakapan Zelenskyy dengan Olaf Scholz dinilai "cukup produktif”, sementara perbincangan telepon dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron disebut "substansial dan lama” untuk membuat Ukraina segera bergabung dengan Uni Eropa.
Namun pakar politik dari Dewan Hubungan Luar Negeri Jerman, Henning Hoff, menyebut kritik yang sama juga diberikan bagi kebijakan Presiden Prancis.
"Ada banyak ketidakpercayaan terhadap Prancis," katanya kepada DW. Macron memulai "dialog strategis dengan Putin pada 2019 tanpa konsultasi sebelumnya dengan Eropa tengah dan timur."
Secara umum, Hoff menilai kebijakan Eropa tentang Rusia "tidak dapat diserahkan kepada Jerman atau Prancis. Orang-orang Eropa tengah dan timur, terutama negara-negara Baltik dan Polandia harus bersuara."
Ilmuwan politik Weichsel memiliki tiga saran: "Dukung akses cepat Ukraina ke UE, berikan dukungan yang konsisten untuk pertahanan militer Ukraina, dan selesaikan pengalihan energi yang cepat dan sukses."
"Hilangnya gengsi dalam beberapa minggu terakhir akan segera dilupakan jika Jerman menunjukkan bahwa ia memiliki model berkelanjutan untuk masa depan," ujar Weichsel.
Berita Terkait
-
Indra Sjafri Dicopot PSSI usai Gagal Penuhi Target di SEA Games 2025
-
Rupiah Berbalik Menguat, Dolar Amerika Serikat Loyo Sentuh Level Rp16.667
-
5 Hal tentang Iko Uwais: Dari Merantau ke Hollywood, Kembali untuk Bangkitkan Sinema Aksi Indonesia
-
Kalahkan Filipina 3-0, Rivan Nurmulki Jaga Asa Medali Emas Voli SEA Games
-
5 Rekomendasi Smartwatch Murah dengan Fitur Kesehatan Lengkap, Harga di Bawah Rp1 Juta
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
KPK Pastikan Perceraian Atalia-RK Tak Hambat Kasus BJB, Sita Aset Tetap Bisa Jalan
-
Prabowo Ingin Papua Ditanami Sawit, Demi Hemat Impor BBM Rp 520 Triliun?
-
Isi Amplop Terkuak! Kubu Roy Suryo Yakin 99 Persen Itu Ijazah Palsu Jokowi: Ada Foto Pria Berkumis
-
7 Fakta Kunci Pemeriksaan Gus Yaqut di KPK, Dicecar 9 Jam soal Kuota Haji
-
Bukan Karena Selebgram LM! Pengacara Tegaskan Penyebab Cerai Atalia-Ridwan Kamil Isu Privat
-
Polisi Sebut Ruko Terra Drone Tak Dirawat Rutin, Tanggung Jawab Ada di Penyewa
-
Rocky Gerung Ungkap Riset KAMI: Awal 2026 Berpotensi Terjadi Crossfire Antara Elit dan Rakyat
-
Menkes Dorong Ibu Jadi Dokter Keluarga, Fokus Perawatan Sejak di Rumah
-
Polemik Lahan Tambang Emas Ketapang Memanas: PT SRM Bantah Penyerangan, TNI Ungkap Kronologi Berbeda
-
Grup MIND ID Kerahkan Bantuan Kemanusiaan bagi Korban Bencana ke Sumatra hingga Jawa Timur