Suara.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) membagikan dividen sebesar Rp14,86 triliun, atau 60% dari perolehan laba bersih tahun buku 2021 (dividend payout ratio). Sisanya sebesar 40% atau Rp9,90 triliun dialokasikan sebagai laba ditahan yang akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan dibidang digital connectivity, digital platform, dan digital services, diantaranya pengembangan data center dan penguatan kapabilitas cloud yang diharapkan dapat menjadi mesin pertumbuhan pendapatan di masa mendatang.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom yang digelar secara hybrid (daring dan luring) di Jakarta, Jumat (27/5/2022).
Dengan besaran dividen tersebut, ini berarti dividen yang akan diterima pemegang saham adalah sebesar Rp149,97 per lembar saham.
Adapun pembayaran dividen tahun buku 2021 tersebut akan dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 1 Juli 2022. Pemegang saham yang berhak menerima dividen adalah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada penutupan perdagangan per tanggal 9 Juni 2022. Selain itu, tidak ada perubahan kepengurusan Perseroan dalam RUPST kali ini.
Sepanjang tahun 2021, Telkom mencatat kinerja keuangan dan operasional solid dan memuaskan, diantaranya didorong oleh peningkatan aktivitas daring pelanggan dan kebutuhan masyarakat akan koneksi internet yang kian tumbuh dari waktu ke waktu.
Meski pandemi Covid-19 hingga kemunculan varian baru di pertengahan tahun 2021 telah menimbulkan gelombang kedua pandemi yang memberikan tekanan besar pada perekonomian nasional.
Namun langkah cepat dan tepat pemerintah mampu mengendalikan pandemi sekaligus secara bertahap memulihkan perekonomian.
Pada akhir 2021, Telkom mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp143,2 triliun atau tumbuh sebesar 4,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari sisi profitabilitas, Telkom membukukan EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) sebesar Rp75,7 triliun, atau tumbuh sebesar 5,1% dan laba bersih sebesar Rp24,8 triliun atau tumbuh sebesar 19,0% jika dibandingkan dengan periode 2020.
Pada segmen Mobile, Telkomsel mampu mempertahankan posisi sebagai operator seluler terdepan di Indonesia, yang melayani 176,0 juta pelanggan, dimana 120,5 juta, diantaranya merupakan pengguna mobile data. Secara keseluruhan, pendapatan Telkomsel pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp87,5 triliun.
Baca Juga: Indigo Telkom Hadirkan Indigo Betalist Berhadiah Ratusan Juta Rupiah
Kontribusi pendapatan dari Digital Business telah meningkat menjadi 77,9% dari total pendapatan Telkomsel, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 71,6%.
Pertumbuhan Digital Business ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan data sebesar 6,9%, yang didorong oleh pertumbuhan trafik data (Data Payload) sebesar 43,3%. Pada segmen consumer, IndiHome juga tetap memimpin pasar fixed broadband di Tanah Air, dengan menguasai lebih dari 80% pangsa pasar.
Jumlah pelanggan IndiHome pada akhir tahun 2021 mencapai 8,6 juta pelanggan, bertambah sebanyak 585 ribu pelanggan dari tahun sebelumnya.
Sejalan dengan hal tersebut, pendapatan segmen Consumer meningkat cukup tinggi sebesar 18,5% YoY menjadi Rp26,3 triliun, sehingga berkontribusi cukup signifikan dalam meningkatkan pendapatan konsolidasi.
Kinerja segmen Enterprise di 2021 baik di tengah tekanan akibat pandemi Covid-19. Pendapatan yang berasal dari segmen ini mencapai Rp19,1 triliun, atau tumbuh sebesar 8,0% jika dibandingkan periode sebelumnya. Sementara itu, segmen Wholesale dan International mencatatkan pendapatan sebesar Rp14,3 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 5,6% dibandingkan tahun lalu.
Selain keempat segmen ini, kinerja Telkom juga menunjukkan pertumbuhan yang baik dalam segmen lainnya melalui berbagai inisiatif dalam mengembangkan dan menyediakan beragam layanan digital, baik untuk Business to Business (B2B) maupun Business to Customer (B2C).
Berita Terkait
-
Telkom Akan Perbesar Potensi Sinergi dengan LinkAja dan GoTo
-
Telkom Akan Tetap Berinvestasi di Startup, Meski Banyak yang Tumbang
-
RUPST Telkom Sepakat Bagi Dividen Rp 14,86 Triliun
-
Telkom Percepat Pengembangan Ekosistem Digital di Kota Malang
-
Telkom: Jaringan Internet di Merauke Ditargetkan Nornal di Akhir Mei
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Jadi Lingkaran Setan Kekerasan, Kenapa Pelanggaran HAM di Indonesia Selalu Terulang?
-
Tindak Setegas-tegasnya! Geram Gubernur Pramono Soal 3 Karyawan Transjakarta Dilecehkan
-
Panas di Senayan: Usulan BPIP Jadi Kementerian Ditolak Keras PDIP, Apa Masalahnya?
-
Ahmad Luthfi Komitmen Berikan Pemberdayaan Kepada Perempuan
-
Ribka Dilaporkan ke Bareskrim soal Ucapan Soeharto Pembunuh, Pelapor Ada Hubungan dengan Cendana?
-
Fakta Kelam Demo Agustus: 3.337 Orang Ditangkap dan Ada yang Tewas, Rekor Baru Era Reformasi?
-
Gaji Petugas MBG Telat, Kepala BGN Janji Bakal Tuntaskan Pekan Ini
-
Cermin Kasus Bilqis: 5 Pelajaran Pahit di Balik Drama Penculikan yang Mengguncang Indonesia
-
Asfinawati Sebut Penegakan HAM di Indonesia Penuh Paradoks, Negara Pelanggar Sekaligus Penegak!
-
Kasus Baru, KPK Buka Penyelidikan Dugaan Korupsi Pelayanan Haji di BPKH