Suara.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. akan tetap berinvestasi pada perusahaan rintisan atau startup di tengah gelombang restrukturisasi yang menimpa startup-startup secara global.
"Kalau kita melihat dalam beberapa bulan terakhir ini terjadi restrukturisasi terhadap startup-startup di seluruh dunia, dengan begitu kami akan tetap berinvestasi pada startup-startup," ujar Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam konferensi pers daring di Jakarta, Jumat (27/5/2022).
Ririek juga menambahkan bahwa tentunya Telkom akan lebih berhati-hati atau selektif dalam melakukan investasi di startup-startup.
"Strategi kami pada dasarnya adalah tidak hanya untuk mencari capital gain, namun kami juga mencari peluang sinergi yang dapat diperoleh antara startup tersebut dengan TelkomGroup yakni Telkom dan seluruh anak perusahaan Telkom," katanya.
Dengan demikian, lanjut Dirut Telkom, kalaupun terjadi naik turun harga saham, Telkom yakin masih bisa melakukan monetizing melalui sinergi yang ada.
Dalam kesempatan sama, Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya bahwa investasi Telkom pada startup-startup dilakukan secara selektif.
"Alhamdulillah investasi Telkom di startup seperti disampaikan bapak Direktur Utama Telkom, memang kita lakukan sangat selektif dengan koridor tidak hanya melihat dari sisi valuasinya tetapi juga sinerginya," ujar Budi.
Dari sisi value multiple-nya pada tahun 2021 investasi Telkom di startup 1,6 kali, sehingga cukup menguntungkan dengan realized gain sekitar Rp140 miliar.
"Di samping itu value synergy-nya juga cukup besar di mana pada kuartal I tahun value synergy-nya yang kita dapatkan dari startup Telkom di Telkomsel dan MDI Ventures lebih dari sekitar Rp500 miliar. Dengan demikian ini hasil yang kita lakukan pada startup-startup kita secara keseluruhan hasilnya bagus," kata Budi.
Baca Juga: RUPST Telkom Sepakat Bagi Dividen Rp 14,86 Triliun
Sebelumnya Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk David E. Sumual mengatakan saat ini siklus bisnis perusahaan teknologi baik global, regional, maupun Indonesia memang lagi kurang menguntungkan.
Hal itu disebabkan sentimen kenaikan suku bunga oleh The Fed. Bahkan suku bunga The Fed diperkirakan akan terus dikatrol hingga 3,5 persen. Sebelumnya pada saat suku bunga The Fed nol persen, perusahaan startup dan teknologi mengalami kenaikan yang sangat signifikan.
David menilai, sebenarnya investor pasar modal tak perlu khawatir untuk berinvestasi di emiten teknologi. Selama perusahaan teknologi tersebut masih bisa meningkatkan arus kas, usahanya masih berjalan sangat bagus, dan emiten tersebut masih dapat membuat ekosistemnya tumbuh, tentu prospek saham emiten teknologi masih menjanjikan. [Antara]
Berita Terkait
-
Telkom Pastikan SKKL Papua Pulih 14 September, Kecepatan Internet Melambat Mulai Hari Ini
-
Telkom Terima Audiensi Pemda dan Berbagai Komunitas Papua Selatan, Transparansi Pemulihan SKKL
-
Finnet Mantapkan Komitmen Tingkatkan Akses Pembayaran QRIS ke Pasar Internasional
-
Aksi Penyu-lamat 2025, Telkom Edukasi Sampah dan Selamatkan Penyu di Pantai Pelangi
-
BATIC 2025: Pemimpin Teknologi Dunia Bahas Peran Inovasi Bentuk Masa Depan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Telkom Pastikan SKKL Papua Pulih 14 September, Kecepatan Internet Melambat Mulai Hari Ini
-
Nothing Headphone (1) Sudah Bisa Dibeli di Indonesia, Ini Harganya
-
Poco C85 Resmi ke Indonesia, HP Murah Sejutaan Kembaran Redmi 15C
-
5 Rekomendasi HP Murah RAM Besar di Bawah 2 Juta, Pilihan Terbaik September 2025
-
3 HP Murah di Bawah Rp 2 Juta dengan Baterai Besar, Ramah di Kantong Awet Berhari-hari
-
Terbongkar! Ini 'Prompt Sakti' Miniatur AI yang Dipakai Semua Orang, Tinggal Copy Paste
-
5 HP POCO di Bawah Rp 2 Jutaan Terbaik 2025: Baterai Jumbo dan Kamera 50 MP
-
Daftar Harga Laptop Polytron Terbaru: Merek 'Underdog' Banyak Keunggulan, Mulai Rp5 Juta
-
3 Rekomendasi HP Tahan Banting dan Anti Air Murah 2025, Harga Mulai Rp 2 Jutaan
-
Xiaomi 16 Pro Jadi HP Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5, Rilis Akhir September 2025