Ramai diperbincangkan di media sosial, seorang wisatawan di salah satu tempat wisata terkenal yang ada di Yogyakarta mengaku diminta untuk membayar uang sebesar Rp 100 ribu oleh seorang ibu-ibu yang ada di lokasi tersebut. Perbincangan mengenai hal ini terjadi setelah beredarnya video berdurasi 45 detik menunjukkan seorang ibu, meminta kepada wisatawan tersebut untuk membayar jasa pariwisata kepadanya.
Lokasi kejadian tersebut berada di Gumuk Pasir, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul. Video yang menjadi perbincangan tersebut diunggah oleh sebuah akun @dwiriyantoo, dan saat ini sudah ditonton oleh lebih dari 1,3 juta penonton.
Yogyakarta memang merupakan salah satu tujuan wisata yang banyak menyediakan tempat-tempat ikonik seperti Gumuk Pasir yang berada di Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa untuk masuk ke beberapa wisata yang ada di Yogyakarta, wisatawan biasanya ditarik uang masuk dengan jumlah yang relatif murah atau bahkan hanya untuk biaya parkir saja. Namun, video viral tersebut membuat para wisatawan resah karena ditarik uang dengan jumlah yang tidak biasa.
Berikut Suara.com rangkum, 5 fakta viral wisatawan gumuk pasir yang dimintai bayaran sebesar 100 ribu tersebut.
1. Kronologi Kejadian
Pengunjung yang diketahui bernama Dwi tersebut mengungkapkan, kejadian tersebut berlangsung saat ia tengah berwisata ke Gumuk Pasir, Yogyakarta. Diakui Dwi, selama ini dia pergi ke Gumuk Pasir tidak pernah ditarik uang sebesar Rp100 ribu.
Berdasarkan ungkapannya, Dwi menyebutkan bahwa biasanya ia hanya membayar uang parkir saja. Sementara, pada hari itu, Dwi tiba-tiba diminta uang masuk sebesar Rp100 ribu oleh ibu-ibu yang diketahui merupakan warga setempat.
2. Alasan Ibu-Ibu Menarik Uang 100 ribu
Baca Juga: Perempuan Curhat Sering Nangis Karena Masakan Tak 'Disentuh' Mertua, Netizen: Jangan Dipikir Banget
Diketahui, alasan ibu-ibu yang menarik uang masuk 100 ribu kepada Dwi menjelaskan bahwa lokasi tersebut merupakan lahan pribadinya.
Dalam video yang viral di media sosial tersebut, sang ibu menjelaskan bahwa kawasan yang didatangi oleh Dwi merupakan miliknya pribadi.
“Soalnya ini, ini lokasi yang ini, ini punyanya pribadi. Ini punya hak milik, bukan. Kalau di sana punyanya sultan ground,” kata emak tersebut.
3. Tanggapan Bupati
Beredarnya video tersebut di media sosial menjadikan keluhan itu sampai ke Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.
Menanggapi kejadian itu, Halim mengungkapkan bahwa pungutan yang diminta tidaklah masuk akal. Ia pun kemudian meminta untuk segera mengusut kasus tersebut satu persatu.
Berita Terkait
-
Berkendara di Antara Truk, Aksi Pengendara Motor Ini Bikin Merinding
-
Perempuan Curhat Sering Nangis Karena Masakan Tak 'Disentuh' Mertua, Netizen: Jangan Dipikir Banget
-
Viral Wisatawan di Gumuk Pasir Bantul Diminta Bayar Rp100 Ribu, Dispar Lakukan Investigasi
-
Viral, Wisatawan Diminta Bayar Parkir Gumuk Pasir Rp.100 Ribu, Alasannya Karena Lahan Pribadi
-
Viral Emak-emak Tarik Uang Rp 100 Ribu Pengunjung Gumuk Pasir, Ngaku Lahan Pribadi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global