Suara.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang telah memberikan perhatian besar selama proses pencarian dan pemulangan jenazah putra sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril yang meninggal dunia di Sungai Aare, Bern, Swiss.
Ridwan Kamil mengatakan, pemerintah telah memberikan perlindungan besar kepada proses pencarian Eril, khususnya Kementerian Luar Negeri dan KBRI Swiss.
"Atas nama keluarga almarhum Emmeril Kahn Mumtadz, saya yang pertama menghaturkan terima kasih kepada pak Presiden Jokowi, kepada bapak Wapres KH Maruf Amin, kepada para menteri kabinet Indonesia Maju, kepada rekan-rekan gubernur, wali kota, kepala daerah, forkopimda Jabar dan kabupaten Bandung," kata Ridwan Kamil dalam sambutannya, di Desa Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin (13/6/2022).
Dia mengucapkan terima kasih atas seluruh perhatian dan doa yang diberikan masyarakat dari seluruh kalangan mulai dari proses pencarian Eril yang hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss, hingga ditemukan 14 hari setelahnya.
"14 hari bisa terasa pendek dalam hidup rutin yang sehari-hari. Tapi 14 hari ini,nmenjadi begitu panjang bagi kehidupan kami, kami bertanya-tanya mengapa harus selama ini ya Allah, mengapa tidak lebih cepat agar semua lekas berlalu. supaya kami yang hidup tidak terlalu lama mengharu biru," ucapnya.
Meski begitu, Kang Emil -sapaan akrabnya, ikhlas melepas kepergian putranya kembali kepada yang Kuasa.
"Tapi waktu adalah rahasia Allah yang mustahil bisa dipecahkan apalagi menyangkut tentang kelahiran dan kematian," tuturnya.
Jenazah Eril sendiri sudah selesai dimakamkan sekitar pukul 12.30 WIB, almarhum sebelumnya dibawa dengan menggunakan mobil jenazah berwarna silver setelah diberangkatkan dari rumah duka di Gedung Pakuan, Bandung sekira pukul 09.00 WIB.
Para peziarah dari pejabat hingga kerabat dekat Eril juga langsung berdiri menghormati kedatangan jenazah Eril sambil melafalkan salawat.
Baca Juga: Ridwan Kamil Tegar Cerita Siapa Itu Eril di Pemakaman: Manusia yang Dicintai dengan Akbar
Berita Terkait
-
Desak-desakan Gegara Nyasar saat Takziah Mendiang Eril, Ceu Popong: Salah, Kuduna Lewat Ditu
-
Doa dan Harapan Tjutju Sukaesih, Jenazah Sang Cucu Akhirnya Bisa Dimakamkan di Indonesia
-
Warga Lantunkan Salawat saat Mobil Ambulans yang Membawa Ridwan Kamil dan Jenazah Eril Masuk Gerbang Pemakaman
-
Curhatan Sigit Sopir Ambulans Pengangkut Jenazah Eril: Ridwan Kamil Sayang Banget Sama Anaknya, jadi Pelajaran buat Saya
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya
-
Pohon Tumbang Teror Warga Jakarta, Pramono Anung: 62 Ribu Sudah Dirapikan, Cuaca Ekstrem Biangnya
-
KPK Bidik Raksasa Sawit Jadi Tersangka Korporasi di Kasus Suap Inhutani V
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif