Suara.com - Entah apa yang ada dalam otak MB, ABG berusia 16 tahun, warga Kecamatan Amfoang Utara Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga nekat mencabuli M, bocah berusia 5 tahun. Tak hanya itu, MB pun berniat ingin memerkosanya di rumah tempat tinggalnya.
Dikutip dari Digtara.com-jaringan Suara.com, kejadian tersebut bermula saat korban M sedang bermain di rumah kerabatnya bersama dua kakaknya. Saat tengah bermain, korban melihat pelaku sedang memperhatikan mereka.
Usai bermain di rumah kerabatanya, M kemudian pulang ke rumah nenenknya. Saat itu, pelaku MB ternyata sudah berada di rumah sang nenek dan berada di dalam kamar. Ketika melihat korban, pelaku kemudian memanggil M untuk masuk ke dalam kamar.
Korban kemudian menghampiri pelaku. Tak lama, pelaku langsung menutup pintu kamar dari dalam dan menyuruh korban tidur di lantai. Seketika itu, korban pun menuruti permintaan pelaku.
Namun karena berahi yang berada di benak MB, pelaku pun langsung membuka celana korban dan membuka celananya sendiri hingga menindih korban dari atas. Ketika pelaku hendak menyetubuhi korban, seorang kerabat korban, berinisial MT masuk kamar dan mendorong pintu kamar pelaku.
Ketika itu pula, MT terkejut menyaksikan aksi pelaku terhadap korban dan kemudian berteriak minta tolong. Pelaku yang kaget karena tertangkap basah, langsung bangun dan kabur.
Lantaran itu, orang tua korban kemudian melaporkannya kepada Polsek Amfoang Utara melalui laporan polisi nomor LP/B/08/IV/2022/Polsek Amfoang utara.
Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto melalui Kaur Bin Ops (KBO) Satreskrim Polres Kupang Ipda Kuswantoro pun membenarkan kejadian tersebut.
“Kasusnya sudah ditangani penyidik polsek Amfoang Utara. Korban sudah divisum dan sudah diperiksa,” katanya seperti dikutip Digtara.com pada Senin (27/6/2022).
Polisi pun telah menangkap tersangka dan juga memeriksa saksi-saksi.
“Pelaku masih dibawah umur sehingga tidak ditahan namun dikenakan wajib lapor,” katanya.
Namun proses hukum kasus ini tetap dilakukan dan berkasnya diserahkan ke Kejaksaan Negeri Oelamasi Kupang untuk diteliti.
Berita Terkait
-
Viral Pria Cabuli Anak Kecil di Mall Bintaro Berakhir Damai, Kristo: Kalo Gini Terus Pedofil Makin Ga Takut
-
Gerayangi hingga Cium Bibir Anak di Bawah Umur, Dua Tersangka Pencabulan di Jogja Diringkus Polisi
-
Viral Pria Terduga Pelaku Pencabulan Anak-anak di Mall Berupaya Kabur Saat Kepergok, Sempat Ancam Bunuh Perekam Video
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting