Dikutip dari Forbes (14/4/2022), sebelumnya ada beberapa pertemuan dimana Putin juga tidak menggunakan meja panjang untuk menjamu tamu.
Seperti saat bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev dalam pertemuan terpisah pada Februari 2022.
Terbaru, meja panjang Putin kembali tidak dipakai saat Jokowi berkunjung ke Rusia pada Kamis (30/6/2022) dan digantikan meja kotak kecil.
Alasan lain, meja panjang hanya dipakai untuk bertemu sekutu. Sementara Putin menganggap Indonesia sebagai negara sahabat.
Ketika bertemu, Presiden Rusia itu memastikan bahwa Indonesia termasuk dalam daftar negara yang akan menerima dukungan suplai produk pertanian dari Moskaw.
Pada Maret 2022, Rusia merilis daftar negara yang dianggap menjadi sekutu. Amerika Serikat menempati posisi teratas, sedangkan di Asia sendiri ada Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.
Adapun tujuan Jokowi ke Rusia untuk membawa misi damai menyudahi perang di Ukraina serta membahas krisis pangan global. Usai pertemuan, dua presiden itu terlihat bersalaman.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
5 Janji Manis Putin untuk Presiden Jokowi, Beri Sinyal Bantu Proyek IKN?
-
Vladimir Putin Sebut Dialog dengan Jokowi Sangat Informatif
-
Sambut Kedatangan Jokowi, Presiden Rusia Vladimir Putin Sebut Indonesia adalah Mitra Kunci Asia Pasifik
-
Vladimir Putin Beberkan Isi Pertemuannya dengan Presiden Jokowi
-
Jadi Jembatan Perdamaian, Jokowi Sampaikan Pesan Presiden Ukraina ke Vladimir Putin
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional