Suara.com - Baru-baru ini, Bharada E tengah ramai diperbincangkan di jagat media sosial. Pasalnya, Ia terlibat aksi baku tembak dengan Brigadir J hingga menewaskan Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Lantas, sebenarnya siapa Bharada E?
Diketahui, aksi baku tembak ini terjadi sekitar pukul 17.00 WIB pada Jumat (8/7) di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Dalam insiden tersebut, Brigadir J atau yang memiliki nama lengkap Nopryansah Yosua Hutabarat tewas akibat luka tembak.
Hasil autopsi sementara menyatakan bahwa Brigadir J mendapatkan 7 luka tembakan. Sedangkan Bharada E tak terkena tembakan sama sekali. Brigjen Ahmad Ramadhan selaku Karo Penmas Divhumas Polri menyampaikan bahwa saat baku tembak terjadi posisi Bharada E lebih tinggi sehingga terlindungi dari tembakan Brigadir J
Menurut keterangan kepolisian, aksi baku tembak ini berawal saat Brigadir J masuk dalam kamar Irjen Ferdy Sambo, yang mana dalam kamar tersebut ada istri Irjen Ferdy tengah beristirahat. Kemudian Brigadir J dituduh melakukan pelecehan dan kemudian menodongkan pistol ke arah istri Irjen Ferdy.
Istri Irjen Ferdy ini sempat berteriak sehingga terdengar oleh Bharada E yang sedang berada di lantai atas. Bharada E langsung menghampiri arah teriakan.
Saat tiba di lokasi teriakan, Bharada E bertanya mengenai apa yang terjadi. Namun Brigadir J justru mengeluarkan tembakan ke Bharada E sehingga terjadi aksi baku tembak.
Siapa Bharada E?
Jadi, Brigadir ini adalah pangkat kepolisian golongan bintara atau yang dikenal juga dengan istrilah 'sersan' jika dalam lingkungan TNI. Sedangkan Bharada adalah akronim yang berasal dari Bhayangkara dua.
Bharada E ini merupakan pangkat yang masuk kategori terendah yakni Tamtama. Dalam dunia TNI sendiri, Tamtama ini sebutan pangkat Prajurit Satu, Dua, atau Prajurit Kepala. Selain itu, ada juga Kopral Satu, Dua, serta Kopral Kepala.
Baca Juga: Kematian Brigadir J di Rumah Irjen Ferdy Sambo Banyak Kejanggalan, Ada Luka Tusuk hingga Penuh Lebam
Jika dilihat dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Brigadir J ini mempunyai pangkat lebih tinggi dari Bharada E dalam dunia kepolisian.
Siapa sebenarnya Bharada E? Bharada E ini adalah salah satu instruktur vertical rescue, yaitu pelatih teknik evakuasi dari titik rendah menuju titik tinggi, atau sebaliknya. Keahlian Bharada E ini juga dapat diaplikasikan di dalam medan vertical atau curam, baik dalam kondisi basah atau kering.
Bharada E bertugas sebagai ajudan pribadi Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Namun, pada saat kejadian Bharada E tidak ikut mendampingi Ferdy Sambo menjalani tes PCR.
Menurut Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto, Bharada E diminta untuk mengawal putra Ferdy Sambo yang dijadwalkan pulang dari luar kota dan berencana singgah sementgara di rumah dinas.
Demikian informasi mengenai siapa Bharada E dan Brigadir J yang terlibat aksi baku tembak dan menewaskan Brigadir J.
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
-
Kematian Brigadir J di Rumah Irjen Ferdy Sambo Banyak Kejanggalan, Ada Luka Tusuk hingga Penuh Lebam
-
Polisi Kembali Olah TKP Kasus Ajudan Tembak Ajudan, 3 Buah Koper Disita dari Rumah Irjen Ferdy Sambo
-
7 Kejanggalan Kasus Polisi Tembak Polisi di Rumah Kadiv Propam: CCTV Rusak, Motif hingga Luka
-
Daftar Pangkat Polisi dari yang Terendah hingga Tertinggi, Bharada Golongan Apa?
-
Bharada E Polisi yang Tembak Mati Brigadir J Ternyata Sedang Isoman di Rumah Irjen Ferdy Sambo
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting