Suara.com - Penikmat es krim Haagen Dazs harus menerima kenyataan bahwa kini mereka tak bisa menikmatinya lagi. Pasalnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik produk es krim Haagen Dazs rasa vanila. Kenapa es krim Haagen Dazs ditarik?
BPOM telah menarik produk es krim Haagen Dazs varian rasa vanila dari pasaran. Alasannya adalah karena produk asal Amerika Serikat itu mengandung residu pestisida.
Kenapa Es Krim Haagen Dazs Ditarik?
Dalam keterangan resminya, BPOM menyebutkan bahwa European Union Rapid Alert System for Food and Feed (EURASFF) telah menemukan Etilen Oksida (EtO), dengan kadar melebihi batas yang diizinkan oleh European Union (EU), pada produk es krim rasa vanila merek Haagen Dazs. Informasi itu diterima oleh Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF) pada tanggal 8 Juli 2022 lalu.
Kadar Etilen Oksida yang melebihi batas memang menjadi alasan es krim Haagen Dazs vanila ditarik dari peredaran. EtO sendiri adalah pestisida yang berfungsi sebagai fumigan, di mana temuan residu EtO dalam pangan merupakan emerging issue (isu baru) yang dimulai dengan notifikasi oleh EURASFF pada tahun 2020.
Sementara itu, berdasarkan laman sib3pop.menlhk.go.id, Etilen Oksida digunakan sebagai fumigan untuk pangan dan tekstil, untuk sterilisasi peralatan kedokteran, serta sebagai fungisida pertanian. Codex Allimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi internasional di bawah WHO/FAO memang belum mengatur batas maksimal residu EtO sehingga pengaturannya di setiap negara beragam.
Es Krim Haagen Dazs Ditarik di Berbagai Negara
Produk es krim Haagen Dazs rasa vanila itu sudah ditarik di beberapa negara, seperti Prancis, Selandia Baru, serta Singapura. Jenis yang ditarik adalah kemasan pint dan juga mini cup berukuran 100 ml dan 473 ml, di mana produk es krim ini diimpor dari Prancis terdaftar di BPOM dan beredar di Indonesia.
Selain dua produk tersebut, BPOM juga telah menginstruksikan importir untuk menarik jenis kemasan bulkcan (9,46 liter) untuk varian yang sama. BPOM juga telah meminta untuk sementara peredaran dan penjualan produk es krim merek Haagen Dazs lainnya dengan komposisi yang mengandung perisa vanila ditarik sampai produk tersebut dipastikan aman.
Baca Juga: 4 Fakta Haagen-Dazs, Es Krim Rasa Vanilla Milik Dita Soedarjo Ditarik dari Peredaran
Penarikan Hanya Sementara
Perlu diketahui, bahwa penarikan es krim Haagen Dazs ini hanya bersifat sementara sembari memantau perkembangan terbarunya. Sementara itu, es krim Haagen Dazs varian rasa lain yang tidak mengandung perisa vanila tetap beredar seperti biasanya.
Bagi bagi Anda yang menemukan produk es krim merek Haagen Dazs dengan varian rasa vanila dan/atau varian dengan komposisi mengandung perisa vanila tersebut masih beredar, pastikan Anda segera melaporkannya ke BPOM melalui Contact Center HALOBPOM atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai/Loka POM di seluruh Indonesia.
Demikian penjelasan mengenai kenapa es krim Haagen Dazs ditarik dari pasaran. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
-
4 Fakta Haagen-Dazs, Es Krim Rasa Vanilla Milik Dita Soedarjo Ditarik dari Peredaran
-
Bukan Mendinginkan, Makan Es Krim saat Cuaca Panas Justru Bikin Suhu Tubuh Naik
-
BPOM Pastikan Produk Es Krim Haagen-Dazs Tak Beredar di Tanjungpinang
-
Apa Bahaya Etilen Oksida? Jadi Penyebab Beberapa Varian Es Krim Haagen Dazs Ditarik BPOM
-
Etilen Oksida, Zat Penyebab Iritasi Berbahaya Ditemukan di Es Krim Haagen Dazs
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
Terkini
-
Gubernur Jabar Gerak Cepat Jalankan 11 Arahan Mendagri, Kemendagri Berikan Apresiasi
-
Usai Tetapkan Nadiem Tersangka, Kejagung Periksa 3 Orang Saksi Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan
-
Tunjangan Rumah DPRD DKI Tembus Rp70 Juta, di Jateng Malah Rp79 Juta, Puluhan Kali Lipat Gaji Buruh!
-
Sjafrie jadi Penjaga Sementara, Prabowo Bakal Pertimbangkan PDIP Isi Jabatan Menko Polkam?
-
Krisis Nepal Membara! Parlemen Hangus, Pemerintah Jatuh, Militer Ambil Alih
-
Peringatan Keras! Komisi VIII Minta Kementerian Haji dan Umrah Harus Bersih: Jangan Terjebak Korupsi
-
Bali Diterjang Banjir Terparah dalam Satu Dekade, Benarkah Hanya Salah Cuaca Ekstrem?
-
Cerita Malang Pasutri Yang Jadi Korban Banjir di Bali, Sempat Telepon Anak Jam 4 Pagi
-
Tas Kecil Jadi Petunjuk, Satu Korban Banjir Bali Dikenali dari Kartu Koperasi Simpan Pinjam
-
Tragis! Seruduk Pohon di Kawasan Ragunan Jaksel, Pemotor Langsung Koit di Tempat