Suara.com - Autopsi yang dilakukan demi menyelidiki penyebab kematian Brigadir J diungkap oleh pihak kepolisian memerlukan waktu 4 hingga 8 minggu untuk diumumkan hasil keseluruhannya. Hal ini dilakukan sesuai dengan prosedur forensik yang berlaku di Indonesia.
Waktu yang dibutuhkan untuk bisa mengidentifikasi seorang mayat tersebut cukup lama, bahkan tak jarang bentuk tubuh jenazah sudah tidak sempurna lagi.
Lalu, mengapa proses autopsi memakan waktu yang begitu lama?
Menyandur dari Theforensicdoc.com, secara umum proses autopsi biasanya dilakukan kepada jenazah yang meninggal mendadak, mencurigakan hingga tidak wajar. Salah satunya seperti kasus pembunuhan.
Autopsi diakui sebagai bagian penting dari kedokteran. Selain menegakkan diagnosis akhir, autopsi menghubungkan penyebab kematian dengan patologi terkait dan menjelaskan interaksi antara keduanya.
Jenis autopsi secara garis besar juga dibagi 2, yaitu autopsi klinis dan autopsi forensik. Autopsi forensik dilakukan jika ada penyebab kematian yang mencurigakan, kekerasan atau tidak diketahui.
Sedangkan autopsi klinis dilakukan di rumah sakit, oleh ahli patologi berdasarkan persetujuan kerabat terdekat jenazah untuk menemukan dan lebih memahami penyebab kematian.
Waktu yang diperlukan untuk melakukan autopsi begitu lama dikarenakan sebagian besar terletak pada kebutuhan laboratorium untuk memproses sampel autopsi, seperti sampel toksikologi dan histologi, dari tubuh mayat.
Selain itu, di Indonesia biasanya hanya ada beberapa lembaga resmi forensik dan tenaga medis yang bekerjasama dengan laboratorium untuk memproses pengambilan sampel autopsi mereka, demi mengetahui hasil akhir.
Alhasil, keterbatasan sumber daya ini juga menjadi salah satu alasan mengapa proses autopsi di Tanah Air memakan waktu yang cukup lama.
Situasi itu belum ditambah jika laboratorium memiliki jumlah sampel yang cukup banyak untuk diperiksa, demi penyelidikan dengan autopsi.
Alasan lain yang menyebabkan waktu autopsi ini cukup lama adalah ketelitian harus tinggi demi mendapatkan hasil yang optimal. Reagen, kontrol positif dan negatif serum atau jaringan, biaya yang diperlukan cukup tinggi, serta keterbatasan waktu juga berperan dalam proses autopsi ini.
Dalam pengujian, tak jarang para tenaga medis dan pihak berwenang menemui banyak masalah, seperti kesalahan identifikasi pada reagen sehingga memerlukan waktu lagi untuk melakukan proses identifikasi ulang.
Proses autopsi juga dipengaruhi oleh kondisi mayat. Beberapa organ tubuh seperti otak, jantung, dan organ dalam lainnya memerlukan waktu untuk bisa diawetkan sementara dengan formalin. Waktu pengawetan biasanya membutuhkan waktu hingga 4 minggu sampai bisa kembali diidentifikasi.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Tim Khusus Bentukan Kapolri akan Sampaikan Hasil Uji Balistik Kasus Penembakan Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo
-
Datangi Rumah Ferdy Sambo, Timsus Kapolri Bakal Beberkan Hasil Uji Balistik Kasus Brigadir J
-
Alasan Mabes Polri Kembalikan Bharada E ke Mako Brimob: Karena Statusnya Masih Saksi
-
Pengungkapan Kematian Brigadir J Cerminan Polri Menjaga Institusi Dari Hujatan Publik
-
Berstatus sebagai Saksi dalam Kasus Polisi Tembak Polisi, Bharada E Kembali ke Brimob
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka