Suara.com - Ketua Badan Pengurus Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) Julius Ibrani menyebut kalau rekayasa cerita awal terbunuhnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J telah menipu satu bangsa Indonesia. Menurutnya, obstruction of justice atau menghalangi penyidikan kasus pembunuhan berencana hanya bisa dikenakan kepada pihak yang tidak tertipu.
"Ketika rekayasa itu terjadi, satu Indonesia ketipu, saya ketipu, saya baca ketipu, saya baca dari media, ini dulu. Ketika status orang tertipu, siapapun itu, di internal banyak yang ketipu, kapolri juga ketipu. Presiden Joko Widodo juga ketipu lalu menteri-menteri ketipu, DPR satu senayan juga ketipu," kata Julius dalam diskusi virtual, Senin (22/8/2022).
Julius kemudian menerangkan kalau obstruction of justice itu hanya bisa dikenakan bagi mereka yang tidak tertipu. Dengan kata lain, mereka yang tidak tertipu itu ialah yang mengetahui kejadian sesungguhnya.
"Artinya mereka punya kesadaran untuk memfabrikasi untuk merekayasa cerita pembunuhan brigadir J ini oleh Ferdy Sambo dan kawan-kawan," ucapnya.
Seperti yang sudah diungkap oleh pihak kepolisian, Ferdy Sambo menjadi salah satu tersangka atas pembunuhan berencana Brigadir J disusul dengan ajudan-ajudannya. Terakhir, istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi juga ditetapkan sebagai tersangka.
Julius menilai kalau dari penetapan tersangka itu telah membuat kasus pembunuhan Brigadir J menjadi terang benderang.
"Di sini lah tugas yang namanya tugas irsus. Jadi, irsus soal proyustisianya, irsus soal etika dan profesionalismenya," tuturnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?
-
Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Dishub Ungkap Kondisi Mobil SPPG Penabrak Puluhan Siswa di Cilincing
-
Bencana Sumatera Disebut Bukan Sekadar Alam, Tapi 'Bencana Pejabat' dan Beban Bagi Prabowo
-
Pengamat Ungkap Untung-Rugi Jika Bulog dan Bapanas Disatukan
-
Stabilkan Harga Jelang Nataru, Pemprov DKI Kirim 15 Ton Pangan ke Kepulauan Seribu
-
Penembakan Petani di Bengkulu: Polisi Preteli Pasal Pembunuhan dan Dugaan Suap Miras
-
ESDM Buka Peluang Alihkan Subsidi LPG ke DME, Defisit 8,6 Juta Ton Jadi Sorotan