Suara.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arief mengklaim dapat bisikan bahwa Pemilu 2024 hanya diikuti dua calon presiden. Menurut informasi yang ia dapat, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo bisa saja tidak bisa maju sebagai calon presiden.
Andi Arief mengaku, informasi tersebut diperoleh dari seseorang saat pihaknya melakukan pengecekan soal skenario pencapresan 2024.
Ada isu jika ajang pemilihan Presiden yang akan datang hanya diikuti dua pasang. Baik Anies maupun Ganjar Pranowo, terancam tidak bisa maju sebagai capres.
"Kenapa dua pasang? Kan ada Anies ada Ganjar. O, anies kan sebentar lagi masuk penjara," kata Andi Arief dalam tayangan Youtube Habib MusaBerkah, Senin, (26/9/2022).
Menurut Andi, PDIP sudah pasti akan mengajukan Puan Maharani maju sebagai Capres 2024.
Kalau PDIP menawarkan Puan Maharani, kata Andi, hanya satu yang bisa membuat putri Megawati menang.
"Semua ditangkapin saja. Terus partai partai lain di KIB, kalau nggak nurut tinggal masuk penjara saja itu. Jahat bukan," tegasnya.
Klarifikasi Andi Arief
Andi Arief mengklarifikasi bahwa terdapat beberapa bagian video wawancara yang dipotong, sehingga bisa membuat salah paham.
Baca Juga: Beredar Video Andi Arief: Hanya Satu yang Buat Puan Maharani Menang, Semua Ditangkapi
"Sehubungan dengan beredarnya video wawancara saya, mohon untuk tidak dikutip. Pertama, itu buat internal. Kedua, ada beberapa bagian yg dipotong dan bisa membuat salah paham," tulis Andi Arief via Twitter @andiarief__ seperti dikutip Suara.com, Senin (26/9/2022).
Berita Terkait
- 
            
              Mengintip Museum Papua yang Dikunjungi Anies Baswedan di Jerman, Punya Ratusan Artefak
 - 
            
              5 Tahap Perjalanan Kasus Nikita Mirzani, Dilaporkan hingga Vonis 4 Tahun Penjara
 - 
            
              Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
 - 
            
              Andi Soraya Ungkap Steve Emmanuel Sudah Bebas dari Penjara, Dapat Amnesti karena Alasan Kesehatan
 - 
            
              Peringatan Keras Kejagung: WNA di Kursi Direksi BUMN Tetap Bisa Dipenjara Jika Rugikan Negara!
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah