Suara.com - Momen HUT ke-58 Partai Golkar di Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat (21/10/2022), dihiasi beragam hal politik dan sejumlah momen menarik.
Salah satunya adalah ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) kaget melihat penampilan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang tak seperti biasanya dia lihat.
Menghadiri acara tersebut, Luhut tidaklah memakai batik namun mengenakan jas kuning.
Jokowi yang melihat penampilan Luhut tersebut mengaku dibuat terkejut bukan main.
Hal itu disampaikannya saat dia memberikan sambutan kepada para tamu yang menghadiri acara HUT Golkar tersebut.
"Yang saya hormati Bapak Luhut Binsar Pandjaitan. Saya kaget malam hari ini Pak Luhut pakai jas kuning," kata Jokowi dilihat Suara.com, dari kanal YouTube KOMPASTV.
Tak pelak, tawa seluruh hadirin beserta kader Golkar yang berada di ruangan pecah mendengar ucapan orang nomor satu di Indonesia itu.
Lantas, Jokowi pun meminta Luhut untuk berdiri memperlihatkan penampilannya yang berbeda dari biasanya.
"Tolong berdiri pak Luhut," ucap Jokowi seraya tersenyum lebar.
Baca Juga: Surya Paloh Tanggapi Pidato Presiden Jokowi di Acara HUT Golkar, Surya Paloh: Itu Bukan Sindiran
Luhut pun segera berdiri dan menyapa para kader-kader sambil hormat. Wajah Luhur tampak bersinar dan iktu tersenyum lebar.
Jokowi ngaku kaget karena biasanya selalu melihat Menko Marves itu mengenakan pakaian batik ketika bertemu dengannya.
"Biasanya pakai batik, ini pakai jas kuning," tutupnya.
Lagi-lagi, suara riuh tawa kembali menggema usai Jokowi melontarkan kata-kata tersebut.
Dari pantauan Suara.com, sejumlah ketua umum tiba di lokasi acara sekira pukul 18.30 WIB. Sejumlah ketua umum parpol yang terlihat seperti Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono.
Lalu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi.
Tag
Berita Terkait
-
Surya Paloh Tanggapi Pidato Presiden Jokowi di Acara HUT Golkar, Surya Paloh: Itu Bukan Sindiran
-
Respons Pidato Jokowi soal Jangan Sembrono, Surya Paloh Sebut Bukan Sindiran
-
Wow! Airlangga Hartarto Ungkap Capres 2024 dari KIB Sudah Pasti dapat Restu dari Presiden Jokowi
-
Airlangga Sebut KIB Sudah Konsultasi dengan Jokowi Soal Kandidat Capres
-
Pasca Angka Penderita Gagal Ginjal Akut Misterius di Indonesia Meningkat, Jokowi Intruksikan Perketat Pengawasan Obat
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Cecar Sang Bupati
-
Komjak Ultimatum Kajari Jaksel: Eksekusi Silfester Matutina Sekarang, Jangan Tunda Lagi!
-
IPB Bahas Masa Depan Kawasan Puncak: Antara Lestari dan Laju Ekonomi
-
Rumah Digeledah, ASN Kemenaker RJ Dipanggil KPK: Ada Apa dengan Kasus RPTKA?
-
Rayakan HLN ke-80, PLN Wujudkan Akses Listrik Gratis bagi Warga Pra Sejahtera di Bali
-
Tok! Gugatan Praperadilan Khariq Anhar Ditolak PN Jaksel, Ini Alasan Hakim Sulistyo
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara