Suara.com - Makin dekatnya Pemilu 2024 membuat sejumlah partai politik bergerilya mencari dan memberikan dukungan kepada tokoh-tokoh potensial untuk diusung menjadi calon presiden atau capres.
Sejumlah nama sudah muncul dan digadang-gadang menjadi capres 2024 mendatang menggantikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Di antaranya adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Tiga nama tersebut kerap kali berada di posisi tiga besar di sejumlah lembaga survei.
Namun jika menilik dua nama teratas, elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto berberapa kali terpaut tipis.
Dua nama itu pula yang kini disebut-sebut bakal mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi
Lantas seperti apa rekam jejak ‘pertarungan’ Ganjar versus Prabowo selama ini dan siapa yang paling mungkin mendapatkan dukungan Jokowi? Berikut ulasannya.
Pertarungan elektabilitas
Sejumlah lembaga survei telah banyak yang melakukan survei mengenai calon presiden pada 2024 mendatang.
Dan dari sejumlah hasil survai yang muncul, nama Ganjar Pranowo mendominasi perolehan suara terbanyak. Sementara Prabowo Subianto terus mengekor di posisi ke dua.
Di antaranya adalah survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indekstat Indonesia pada10-19 Oktober 2022.
Dalam survei tersebut, responden diberikan pertanyaan “jika Pemilihan Presiden (Pilpres) dilaksanakan hari ini, dari nama calon berikut siapakah calon yang akan ibu/bapak/saudara pilih?"
Hasilnya, Ganjar memperoleh elektabilitas paling tinggi, yakni di angka 35,5 persen. Sementara Prabowo berada di posisi kedua dengan elektabilitas 28,2 persen.
Dalam survei yang dilakukan oleh Chatra Politika menunjukkan hasil yang kurang lebih sama. Survei tersebut digelar pada periode 6-13 September 2022 dengan responden sebanyak 1.220 orang.
Dan hasilnya, elektabilitas Ganjar Pranowo melesat di posisi pertama dengan angka 31,1 persen, sementara Prabowo mengekor di posisi ke dua dengan angka 24,4 persen.
Mencari simpati Presiden Jokowi
Baik Ganjar maupun Prabowo, keduanya merupakan sosok yang dekat dengan Presiden Joko Widodo.
Ganjar Pranowo merupakan rekan satu partai Jokowi yakni PDI Perjuangan. Keduanya telah melewati masa-masa bersama di partai tersebut. Keduanya juga memiliki kedekatan secara kultural, di mana Ganjar dan Jokowi sama-sama berasal dari Jawa Tengah.
Sementara hubungan Jokowi dan Prabowo Subianto juga cukup dekat. Kedekatan itu bermula saat Prabowo dan Partai Gerindra memberikan dukungan pada Jokowi ketika maju di Pilgub DKI jakarta bersama basuki Tjahaja Purnama pada 2012 lalu.
Namun setelah itu, hubungan antara keduanya berubah menjadi rival, ketika Jokowi dan Prabowo sama-sama maju dalam Pilpres 2014. Ketika Jokowi yang berhasil keluar sebagai pemenangnya.
Rivalitas tersebut kembali terulang di 2019,ketika keduanya kembali bersaing untuk menjadi presiden Indonesia di Pilpres.
Dan lagi-lagi Jokowi mengalahkan Prabowo dan ia menjadi presiden Indonesia untuk periode kedua. Namun setelah itu keduanya bersatu dan bekerjasama, ketika Prabowo menerima tawaran Jokowi untuk menjadi salah satu menterinya, yakni Menteri Pertahanan.
Kode dukungan untuk Ganjar dan Prabowo
Pertarungan antara Ganjar dan Prabowo juga dalam memperebutkan dukungan dari Presiden Joko Widodo.
Meski hingga kini Jokowi belum menyatakan dengan tegas akan mendukung siapa di Pilpres 2024, namun sinyal-sinyal dukungan tersebut telah terlihat dalam beberapa kesempatan.
Pengamat politik Ray Rangkuti menganalisa bahwa Jokowi tidak ingin terburu-buru memberikan dukungan politiknya. Ia menyebut, Jokowi tengah menimbang-nimbang kedua sosok tersebut, termasuk seberapa besar kemungkinan kemenangannya.
Namun Ray memprediksi, Jokowi akan memberikan dukungannya kepada Ganjar Pranowo. Hal itu disebabkan Ganjar memiliki elektabilitas yang tinggi.
kedua, Jokowi memiliki kedekatan personal dengan Ganjar, salah satunya karena berasal dari partai politik yang sama, yakni PDI Perjuangan.
Meski analisa Ray Rangkuti memperkirakan Jokowi akan mendukung Ganjar, namun pada realitanya kode dukungan tersebut mengarah pada Prabowo.
Sedikitnya Jokowi dua kali menunjukkan kode dukungan tersebut. Pertama di acara Indodefence Expo pada Rabu (2/11/2022).
Ketika memberikan keterangan pada awak media, Jokowi menyinggung soal restu kepada Prabowo Subianto.
"Sudah sejak awal. Kok restu-restu? Sejak awal saya sampaikan mendukung beliau (Prabowo)," ujar Jokowi saat itu kepada wartawan.
Kedua, kode tersebut muncul di puncak perayaan HUT Partai Perindo pada Senin (7/11/2022) di Jakarta.
Ketika memberikan pidato, Jokowi secara terang-terangan memberikan sinyal dukungan kepada Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.
Bahkan Jokowi sempat menyinggung soal jatah Prabowo untuk menjadi presiden setelah dua kali dikalahkan oleh Jokowi.
"Dua kali di pilpres juga menang. Mohon maaf, Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo," ujar Jokowi.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Tag
Berita Terkait
-
Jawab Tebakan Irjen Krishna Murti, Inilah Sosok 'Kapten Jack' Jenderal Penggiring Ferdy Sambo ke Mako Brimob
-
Datang ke HUT Perindo, Jokowi Giliran Sentil Hary Tanoe: Milih Capresnya Harus Benar, Jangan Terlambat Deklarasi
-
Soal Partai Lain Bakal Gabung Koalisi Gerindra-PKB, Dasco: Tunggu Tanggal Mainnya
-
HR Soeharto hingga Dokter Rubini, Ini Profil 5 Tokoh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
-
Keras! Gibran Ancam Copot Baliho Ucapan Terima Kasih Presiden Jokowi di Solo
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor