Suara.com - Kuat Ma'ruf membantah keterangan yang menyebut dirinya melarang Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat mendekati Putri Candrawathi ketika berada di Magelang, Jawa Tengah. Bantahan itu merujuk pada keterangan Susi, asisten rumah tangga (ART) yang bekerja untuk Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
"Untuk saudara Susi, saya tidak pernah ada bahasa 'jangan naik satu langkah lagi'," beber Kuat ketika diberi kesempatan untuk memberi tanggapan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2022).
"Waktu di Magelang tidak ada bahasa seperti itu?" tanya hakim.
"(Iya) Sudah itu saja, Yang Mulia," beber Kuat.
Dalam sidang, Susi sempat menyebut Kuat melarang Yosua untuk menolong Putri di rumah Magelang, Jawa Tengah. Kala itu, Kuat meminta Yosua agar tidak naik ke lantai dua untuk melihat kondisi istri Ferdy Sambo tersebut.
Putri, beber Susi, saat itu tergeletak di kamar mandi dalam keadaan pingsan. Dalam kejadian tersebut, sosok Kuat lah yang membantu mengangkat Putri.
"Saya minta tolong Om Kuat untuk mengangkat ibu membawa ke dalam kamar," kata Susi.
Tak hanya itu, Susi juga menyebut Yosua marah hingga membanting pintu sewaktu Putri Candrawahti ditemukan terjatuh di kamar mandi Rumah Magelang.
Kala itu, Susi melihat Kuat Ma'ruf sedang menelepon di lantai satu Rumah Magelang. Tiba-tiba, Yosua melintas lalu membanting pintu kamar ART.
Baca Juga: Membongkar Grup WhatsApp 'ABS' Anak Buah Sambo: Kuat Maruf Ikut Gabung, tapi Susi Tak Masuk
"Om Yosua melintas dari garasi depan terus buka pintu di kamar ART terus pintunya dibanting," ujar Susi.
Jaksa lalu mencecar Susi tentang alasan Yosua membanting pintu tersebut. Susi justru menyebut pintu yang dibanting merupakan pintu yang berada di dekat tangga.
"Kenapa pintu belakang yang dibanting?" ungkap Jaksa.
"Iya pas pintu ke arah dapur," ungkap Susi.
Susi menyebut dia sempat menanyakan sikap Yosua membanting pintu itu ke Kuat. Namun, Kuat sendiri hanya menjawab tidak tahu kala itu.
"Habis itu saya tanya, 'Om itu kenapa Om Yosua? Datang-datang, marah-marah pintu dibanting'," ucap Susi kepada Kuat saat itu
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu