Suara.com - Kartu BPJS Kesehatan ternyata bisa dimanfaatkan untuk mendapat perawatan mental mulai yang ringan sampai menengah. Berikut cara konsultasi ke psikiater menggunakan BPJS.
Ada banyak permasalahan kejiwaan yang terjadi secara umum, namun masyarakat enggan mengakses perawatan karena beberapa hal seperti malu akan stigme negatif dan biaya.
Kini, peserta BPJS Kesehatan tak perlu khawatir lagi dengan permasalahan biaya karena perawatan mental bisa diakses dengan mudah, selama mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Berikut adalah ciri-ciri orang yang harus pergi mendapat perawatan psikiater:
- Kesulitan untuk tetap tenang di situasi tertentu.
- Bergantung dengan minuman keras dan psikotropika agar bisa bahagia.
- Sedih, marah atau senang berlebihan yang bisa mengindikasikan gangguan kesehatan mental.
- Tak pernah lagi merasakan tidur nyenyak atau memiliki masalah pola tidur.
Sementara itu, permasalahan umum yang kerap ditemui oleh psikolog adalah kecanduan nonton film porno, kesulitan menyerap pelajaran hingga rasa kurang percaya diri. Kasus psikiatri yang umum ditemui adalah OCD dan kepribadian ganda.
Cara Konsultasi ke Psikiater Menggunakan BPJS
1. Poli Jiwa
Mencari informasi tentang poli jiwa di puskesmas terdekat karena layanan ini tak dimiliki oleh semua pusat layanan kesehatan. Bila perlu, minta rujukan ke rumah sakit.
2. Berkas Administrasi
Baca Juga: Gini Nih Cara Mudah Akitifkan BPJS yang Mati
Menyiapkan berkas administrasi yang membuktikan bahwa benar pemegan BPJS akti dengan melampirkan:
- Kartu BPJS asli
- Surat keterangan diagnosis
- Salinan KK dan Kartu BPJS
- Salinan KTP
3. Verifikasi
Peserta BPJS harus melewati proses verifikasi berkas terlebih dahulu di Puskesmas atau rumah sakit rujukan. Setelah itu, pasien bisa mendaftar dan dapat nomor antrian.
4. Maksimalkan Konseling
Saat menjalani sesi wawancara dengan psikolog atau psikiater usahakan untuk terus terbuka dan ungkapkan masalah juga kendala yang dihadapi.
Psikiater akan memberikan serangkaian tes dan resep obat jika hasil konsultasi menunjukan obat dapat mendukung pemulihan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?