Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus, menilai masih rendahnya elektabilitas Airlangga Hartarto di berbagai hasil lembaga survei dijadikan sebagai cambuk di internal mereka.
Lodewijk mengatakan Golkar menyadari memang elektabilitas Airlangga masih rendah. Namun menurutnya, Airlangga kekinian juga masih fokus pada tugasnya sebagai menteri.
"Nah itu, jadi biarlah pak Airlangga tetap fokus kepada tugas-tugasnya, pada gilirannnya beliau akan bergabung dengan kami full time," kata Lodewijk ditemui di Hotel Sultan Jakarta, Senin (21/11/2022).
Kendati begitu, Lodewijk menyatakan Golkar masih punya banyak waktu untuk meningkatkan elektabilitas Airlangga.
"Full time dan upaya kami tentunya masih punya waktu masih ada 541 hari dari sekarang untuk yang diharapkan yaitu elektabilitas Airlangga dan Golkar agar bisa terus naik," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Lodewijk, tak semua lembaga survei menyatakan hasil elektabilitas Airlangga rendah. Namun, setiap hasil survei dijadikannya sebagai cambuk.
"Satu lembaga survei ada yang bilang elektabilitasnya Airlangga tinggi, ada juga yang bilang rendah. Bagaimanapun juga kami menganggap itu adalah cambuk," tuturnya.
Di sisi lain, Lodewijk mengklaim Golkar punya hasil survei sendiri yang menggambarkan elektabilitas Airlangga terus naik dan bergerak.
"Kami juga punya lembaga survei yang terus mensurvei bagaimana elektabilitas Airlangga dan Golkar, kita juga terus bergerak," pungkasnya.
Baca Juga: Pemilu 2024, Pengaruh Presiden Joko Widodo Dinilai Melempem
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'