Suara.com - Lukas Enembe akhirnya berhasil ditangkap terkait kasus dugaan suap pada Selasa (10/1/2023) kemarin usai sempat kucing-kucingan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sosok Gubernur Papua tersebut kini resmi mengenakan rompi oranye KPK dengan tangan diborgol dan didorong menggunakan kursi roda. Lukas akan ditahan di Rutan KPK pada Pomdam Jaya Guntur mulau Rabu (11/1/2023) hari ini hingga 20 hari ke depan menanti proses hukum berikutnya.
Ada yang menarik dari proses penangkapan Lukas Enembe, yakni dari segenap massa simpatisan yang melindungi sosok Gubernur Papua tersebut dari tim penyidik hingga segenap permintaannya yang aneh.
Ngeluh gegara tak ada ubi dan keladi
Lantaran sakit, Lukas Enembe tak langsung ditahan di Rutan KPK namun terlebih dahulu dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Kala dirawat, Lukas Enembe melalui pihak dokter pribadinya melayangkan keluhan terkait menu makanan yang disediakan oleh pihak rumah sakit.
Lukas mengeluhkan bahwa rumah sakit hanya menyediakan nasi, sedangkan sang gubernur terbiasa makan ubi dan keladi.
"Saya baru tanya tentang makanan saja di sini , dan di rumah sakit ini tidak disiapkan ubi sama keladi. Hanya menyiapkan nasi saja, akhirnya karbohidratnya tidak ada," kata Anton Mote, dokter pribadi Gubernur Papua Lukas Enembe.
Berkat tak disediakan 'menu favorit' tersebut, Lukas tak mendapat asupan karbohidrat lantaran telah lama tak mengonsumsi nasi.
"Iya beliau sudah tidak pernah (makan nasi). Akhirnya hanya makan sayur-sayuran dengan kentang, karbohidratnya mana? Inilah yang kita harap lebih baik, segera ini kita berharap beliau bisa difasilitasi," lanjut Anton.
Protes tidak diantar pakai Pesawat Garuda
Tak hanya soal makanan rumah sakit, Lukas Enembe juga mengeluhkan terkait transportasi yang disediakan.
Keluarga Lukas menyayangkan negara tidak menyediakan Pesawat Garuda demi memperhatikan kesehatan Lukas Enembe.
"Bagaimana negara ini, KPK tidak boleh. Ini culik tidak boleh. Ini tidak (penuhi) syarat (bawa) orang sakit ke Jakarta. Dikasih naik pesawat seperti apa, bukan Pesawat Garuda lagi. Ini sudah kejahatan," ujar adik Lukas Enembe, Elius kepada wartawan di RSPAD.
Keluarga minta jenguk Lukas dan menolak jadi saksi
Berita Terkait
-
Buka Suara Setelah KPK Tangkap Lukas Enembe, AHY: Hak Kesehatannya Harus Dipenuhi, Baru Proses Hukum Dijalankan
-
AHY Minta Masyarakat Papua Terima Proses Hukum Lukas Enembe: Tidak Tebang Pilih, Adil Buat Semua
-
Dikabarkan Melalui WhatsApp, Sekda Ridwan Ditunjuk Jadi Plh Gubernur Papua
-
Terus Bergulir, Ini Kelanjutan Soal Kasus Dugaan Korupsi Lukas Enembe
-
Siapa Anton Gobay? WNI Ditangkap di Filipina Gegara Beli Senjata Api Ilegal
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Mendagri Terima Penghargaan dari Detikcom: Berhasil Dorong Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi Daerah
-
Anggota DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Restoran, Korban Dipukul Botol hingga Dihajar Kursi!
-
Gus Tajul Tegaskan Surat Pemberhentian Gus Yahya Sah, Meski Tanpa Stempel Resmi PBNU
-
Pemerintah Usul Hapus Pidana Minimum Kasus Narkotika, Lapas Bisa 'Tumpah' Lagi?
-
Heboh SE Pencopotan Gus Yahya, Komando PBNU Diambil Alih KH Miftachul Akhyar
-
Rano Karno: Lewat LPDP Jakarta, Pemprov DKI Kejar Tambahan Tenaga Dokter Spesialis
-
Katib PBNU Tajul Mafakhir ke Gus Yahya: Tak Terima Dicopot? Bawa ke Majelis Tahkim
-
BPJS Kesehatan Ungkap Data Mengejutkan: 454 Puskesmas Belum Memiliki Dokter Umum
-
Penyisiran Ulang Sungai di Bogor, Polisi Temukan Rahang Bawah Diduga Milik Alvaro
-
Pakar Hukum UGM Ingatkan KPK Soal Kasus ASDP: Pastikan Murni Fraud, Bukan Keputusan Bisnis