Suara.com - Seorang mahasiswa Universitas Suryakencana, Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia setelah menjadi korban tabrak lari.
Mahasiswa yang bernama Selvi Amalia Nuraeni (19 tahun) itu meregang nyawa di lokasi kejadian setelah ditabrak lari oleh pengendara mobil Audi A8 pada Jumat (20/1/2023) di Kampung Sahbandar, Kecamatan Karangtengah, Cianjur.
Berdasarkan data waktu yang tercatat dalam rekaman CCTV yang didapat oleh kepolisian, peristiwa itu terjadi pada pukul 14.55 WIB.
Kini kepolisian masih mengejar pengemudi mobil Audi A8 berwarna hitam tersebut. Untuk mengungkap kasus tersebut, Polda Jawa Barat berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya.
Seperti apa peristiwa nahas itu terjadi? Berikut deretan fakta-faktanya.
Pelaku menyusup rombongan pengawalan
Kepolisian menyatakan bahwa pelaku tabrak lari itu bukanlah bagian dari rombongan yang dikawal oleh kepolisian.
Hal itu diungkapkan oleh Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan di hadapan awak media pada Rabu (25/1/2023).
Ia mengatakan, mobil Audi A8 tersebut sudah terekam CCTV sejak berada di daerah Ciloto hingga di sebuah bengkel dekat lokasi kecelakaan.
AKBP Doni juga membantah kalau mobil Audi A8 itu adalah bagian dari rombongan yang dikawal polisi.
"Kendaraan tersebut adalah kendaraan yang masuk ke rombongan pengawalan. Artinya mengikut, jadi bukan rombongan pengawalan, tapi ini rangkaian liar yang memaksa masuk," kata dia.
Mobil Audi A8 memakai pelat nomor palsu
Polres Cianjur telah membentuk tim khusus untuk mengejar pengemudi mobil Audi A8 yang melakukan tabrak lari terhadap Selvi.
Tim tersebut merupakan gabungan Satuan Reserse Kriminal dan Satuan Lalu Lintas. Dan salah satu fakta yang ditemukan kepolisian terkait peristiwa itu, bahwa mobil Audi A8 yang menabrak Selvi memakai nomor polisi palsu.
"Kami juga sudah identifikasi jenis mobil yang menjadi penyebab laka (kecelakaan), namun setelah kami lakukan identifikasi nomor kendaraannya, diduga nomor kendaraannya nomor palsu," tutur Doni
Warga sempat berusaha hentikan mobil pelaku
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan, ciri-ciri kendaraan penabrak Selvi telah teridentifikasi, namun diduga memakai pelat nomor palsu.
Selain itu, AKBP Doni juga mengatakan, ketika peristiwa itu terjadi, warga sekitar sempat berusaha menghentikan mobil tersebut, namun gagal dan pelaku berhasilmelarikan diri.
“(Saat kejadian) mobil itu sempat dikejar dan diberhentikan (warga). Namun, warga tidak sempat mencatat. Di dalamnya ada tiga orang, dugaan pelintas. Identitas dan ciri-cirinya sudah kita dalami,” kata AKBP Doni.
Mobil ditumpangi 3 orang
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan Ia juga menyebut saat terjadi peristiwa tabrak lari itu, di dalam mobil yang menabrak Selvi terdapat tiga orang.
Dan hingga kini kepolisian terus mengusut kasus tersebut dan berupaya untuk mengungkap identitas pelaku tabrak lari itu.
"Diduga pengendara ini ada tiga orang, yaitu 1 lelaki, 1 perempuan, dan anak kecil," pungkas Doni.
Selvi tewas di lokasi kejadian
Selvi Amalia Nuraeni tercatat sebagai salah satu mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Suryakancana Cianjur.
Dalam peristiwa tabraklari itu, Selvi diketahui mengalami luka serius di bagian kepala akibat benturan.
AKBP Doni mengatakan, saat kejadian Selvi menggunakan helm. Namun kerasnya benturan membuat Selvi meninggal dilokasi kejadian.
"Kemungkinan besar benturan dengan roda ban kendaraan mobil," ucapnya.
Tewasnya Selvi mendapatkan atensi dari Kapolri
Usai peristiwa tabrak lari yang menewaskan Selvi, warganet ramai melaporkan kasus tersebut kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di media sosial.
Tak disangka, Kapolri sempat memberikan perhatian terhadap kasus tersebut dengan menanggapi cuitan para warganet.
"Terima kasih informasinya, kita cek segera," ujar Sigit melalui akun Twitternya, @listyosigitprabowo.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
Tak Bisa Turun Lantaran Ada yang Terkilir dan Hipotermia, Sembilan Pendaki Dievakuasi dari Gunung Gede-Pangrango
-
Suara Rintihan Kesakitan Korban Serial Killer Aki Wowon Cs di Bekasi
-
2 Masjid Semi Permanen di Cugenang Dibangun Pasca Gempa Cianjur, Pemulihan Terus Digenjot
-
Teka-teki Siapa Sopir Audi A8 Penabrak Mahasiswi Di Cianjur, Sempat Dihentikan Warga Tapi Dilepas
-
Berprofesi Dalang, Wowon Erawan Diduga Ciptakan Tokoh Fiktif Aki Banyu untuk Perintah Menghabisi Korban
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap
-
Ngeri! Jakarta Masuk 5 Besar Kota dengan Udara Terburuk di Dunia
-
Buka Suara soal Kasus Puluhan Siswa SD Keracunan MBG di Jaktim, DKPKP DKI Bilang Begini
-
Cuaca Hari Ini: Waspada Badai, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 4 Oktober 2025: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
-
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN