Suara.com - Mantan Kepala Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Yogyakarta Eko Darmanto datang memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (7/3/2023) hari ini. Dia dipanggil untuk diklarifikasi atas dugaan kejanggalan harta kekayaannya.
Eko Darmanto tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta sekitar pukul 07.45 WIB. Saat menuju lobby, dia enggan berkomentar saat dicecar wartawan dengan sejumlah pertanyaan.
Datang ke KPK, Eko Darmanto mengenakan kemeja lengan panjang berwarna biru dongker dan celana abu-abu. Sesuai jadwal, ia bakal menjalani pemeriksaan pada pukul 09.00 WIB.
Kekinian, Eko sudah memasuki ruangan pemeriksaan.
Deputi Bidang Pencegahan KPK Pahala Nainggolan sebelumnya mengatakan, jumlah utang yang dimilik Eko menjadi salah satu materi pemeriksaan KPK.
"Semua aspek yang dilapor di LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negera) beliau, asset, utang dan lain-lain," kata Pahala Nainggolan, Jumat (3/3/2023) lalu.
Pahala mengungkap dugaan kejanggalan utang Eko. Dia memiliki utang, namun diduga tidak bersesuaian dengan gajinya sebagai pejabat Bea dan Cukai.
"Utangnya kok meningkat. Kalau dilihat utangnya Rp 4 miliar lebih (Rp 9 miliar). Lihat penghasilannya setahun cuman 500 juta, nah lu punya utang Rp 4 miliar, penghasilan setahun 500 juta," kata Pahala Kamis (2/3/2023).
Pahala menyebut dengan jumlah utangnya tersebut dan total penghasilannya, tidak mungkin Eko dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Baca Juga: Kasus Rafael dan Eko Pembuka Kotak Pandora Gaya Hedonis Pejabat DJP dan DJBC
"Itu utang Rp 4 miliar, dibayar 10 tahun saja Rp 400 juta setahun, nah mau makan apa? Itu keanehan itu, kami lihat, tapi belum kami klarifikasi," sebutnya.
LHKPN Eko Darmanto
Merujuk pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Eko tertulis kekayaannya mencapai Rp 15,7 miliar. Namun dia memiliki utang sekitar Rp 9 miliar.
Di dalamnya tercatat, Eko mempunyai dua bidang tanah dan bangunan senilai Rp 12,5 miliar, serta kendaraan bernilai Rp 2,9 miliar.
Postingan Eko di Instagram mencuat setelah mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Rafael Alun diketahui memiliki Rubicon yang digunakan oleh sang anak untuk melakukan penganiayaan.
Setelah ramai dikritik lantaran kerap flexing, akun Instagram Eko Darmanto mendadak hilang. Meski akunnya yang bernama @eko_darmanto_bc sudah dihapus, namun jejak digitalnya masih eksis.
Berita Terkait
-
Kasus Rafael dan Eko Pembuka Kotak Pandora Gaya Hedonis Pejabat DJP dan DJBC
-
Soal Jeep Rubicon Ayah Mario Dandy, KPK Tidak Percaya Omongan Rafael Alun Trisambodo
-
Buntut Kerap Flexing Di Medsos, Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto Diperiksa KPK Hari Ini
-
KPK Beri Sinyal Panggil Istri Rafael Alun Trisambodo
-
Belajar Dari Kasus Rubicon Rafael Alun, KPK Ingatkan Jangan Pernah Mau Nama Dicatut Dalam Pembelian Aset
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang
-
Jutaan Wisatawan Serbu Yogyakarta, Kedatangan Lebih Tinggi dari Keberangkatan
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan
-
Terima Laporan Danantara, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026