Suara.com - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami adanya dugaan tindak pidana korupsi dan pencucian uang yang dilakukan mantan pejabat eselon III DItjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan, analisis PPATK terhadap transaksi keuangan Rafael dilakukan dengan dua mekanisme. Pertama secara reaktif sesuai permintaan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan dan KPK.
Mekanisme kedua, lanjut Ivan, yakni secara proaktif dengan melakukan eksplorasi internal, di mana hasilnya kemudian diserahkan pada penyidik.
Menurut dia, transaksi keuangan yang dianalisis oleh PPATK tak hanya sebatas milik Rafael, tapi juga terhadap harta yang dimiliki oleh keluarganya.
Berdasarkan pendalaman PPATK terhadap harta keluarganya, menurut Ivan, PPATK menduga adanya harta kekayaan di keluarta Rafael yang tidak sesuai dengan pendapatan pemegang harta tersebut.
Berdasarkan temuan PPATK, anak dan istri Rafael memegang sejumlah rekening yang uangnya diduga tidak berasal dari pendapatan pemilik rekening itu, melainkan dari Rafael. Terlebih, harta kekayaan istri dan anak Rafael dinilai tidak sesuai pendapatan.
Dengan kata lain, Rafael menggunakan cara memakai banyak nama orang lain atau nominee untuk mengelabui transaksi yang dilakukan.
Hal senada diungkapkan oleh KPK. Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan menyebutkan, Rafael melakukan pembelian sejumlah aset dengan cara nominee.
Menurut dia, cara ini membuat hartanya tersebut tak dapat dilacak dalam LHKPN. Selain itu, ia juga menyebut Rafael menyembunyikan uangnya dalam bentuk saham perusahaan. Lagi-lagi, cara ini membuat harta Rafael jadi tersamarkan dalam LHKPN.
Baca Juga: Rafael Alun Dijamin Pening, PPATK Blokir Seluruh Rekening Keluarganya!
"Pola silatnya canggih. (Rafael) pakai nominee. Salah nggak? Nggak salah. Gue beli atas nama lu. Itu kan nggak salah di LHKPN? Kenapa (harta) nggak masuk? Orang nama lu masak gue masukin. Tapi sebenarnya gue yakin lu yang beli," ungkap Pahala pada awak media.
Menurut Pahala, cara-cara yang digunakan Rafael itu menandakan kalau dirinya adalah orang yang piawai dalam mengelola hartanya, karena memang latar belakangnya adalah bidang perpajakan.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
Rafael Alun Dijamin Pening, PPATK Blokir Seluruh Rekening Keluarganya!
-
Rekening Bank Ayah Mario Dandy Satriyo Diblokir, KPK Tingkatkan Perkaranya ke Tahap Penyelidikan
-
CEK FAKTA: Rafael Alun Trisambodo Ditangkap di Bandara Saat Berupaya Kabur ke Luar Negeri, Benarkah?
-
Fakta-fakta Konsultan Pajak Bantu Samarkan Harta Rafael Alun: Mantan Pegawai DJP, Diduga Kabur Ke Luar Negeri
-
Antam Pastikan, Transaksi Offline Emas Telah Kembali Normal Hari Ini
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Gaduh Laporan 'Ujaran Kebencian' Bahlil, Golkar Panggil Pelapor: Siapa yang Suruh?
-
Kelamin Suami Dipotong Istri Gara-gara Chat, Korban Naik Motor Sendiri ke RSCM Bawa Potongannya
-
Pakai Kacamata Hitam, Begini Momen Prabowo Sambut Kunjungan Presiden Brasil Lula di Istana Merdeka
-
Klaim Air Pegunungan Cuma Iklan? BPKN Siap Panggil Bos Aqua, Dugaan Pakai Air Sumur Bor Diselidiki
-
Draf NDC 3.0 Dinilai Tak Cukup Ambisius, IESR Peringatkan Risiko Ekonomi dan Ekologis
-
Usai Ancam Pecat Anak Buah jika Ngibul soal Dana Ngendap, KDM: Saya jadi Gak Enak Nih
-
Survei IDSIGH Ungkap Kinerja Gibran Stabil Sepanjang Tahun Pertama
-
Kenapa Harimau Masuk ke Permukiman? Pakar Beri Penjelasannya
-
Kemen PPPA: Kasus Kekerasan Santri di Malang Tunjukkan Lemahnya Perlindungan Anak di Pesantren
-
Suami Pembakar Istri di Otista Ternyata Residivis, Ancaman Hukuman Ance Diperberat!