Suara.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belakangan ini jadi sorotan karena harta jajaran pejabatnya yang tidak wajar. Belum selesai masalah itu, Kemenkeu lagi-lagi jadi perhatian karena menyampaikan permintaan maaf terkait beberapa kasus viral yang disorot publik.
Sebelumnya masyarakat memang ramai-ramai melontarkan keluhan dan pengalaman buruk berkaitan dengan instansi itu di media sosial. Keluhan itu berasal dari banyak pihak, mulai dari warga biasa hingga figur publik.
Heboh keluhan dari publik itu bahkan membuat Kemenkeu minta maaf di media sosial hingga 3 kali dalam sehari pada Selasa (21/3/2023). Simak 3 hal yang membuat Kemenkeu minta maaf berikut ini.
Koper anak Gus Dur diobrak-abrik petugas Bea Cukai
Kemenkeu menyampaikan permintaan maaf pada Alissa Wahid, putri Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang ceritanya viral pernah diintimidasi petugas Bea Cukai di bandara sepulang dari konferensi di Taiwan.
Ketika itu koper milik Alissa Wahid diacak-acak petugas hingga disinggung pekerjaannya karena sering pergi ke luar negeri yang terlihat dari stempel imigrasi pada paspornya.
Yustinus Prastowo selaku Staf Khusus Menteri Keuangan minta maaf pada Alissa Wahid. Dia mengakui pelayanan Bea Cukai belum sepenuhnya ideal di lapangan dan mengaku berkomitmen untuk melakukan pembenahan pelayanan.
Viral piala lomba nyanyi WNI dipajaki Rp 4 Juta
Kemenkeu juga menyampaikan permintaan maaf kepada Fatimah Zahratunnisa tentang piala kemenangan di kontes menyanyi di Jepang yang dikenakan bea masuk dan pajak impor oleh pihak Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Baca Juga: 5 Fakta Sosok SB-DY Pemilik Transaksi Jumbo Triliunan: Bukan PNS Kemenkeu
Ceritanya yang dibagikan lewat akun @zahratunnisaf menjadi viral. Dalam ceritanya, ia menyebut biaya bea masuk yang ditagih mencapai Rp 4 juta rupiah. Ia pun tak habis pikir bagaimana mendapat hadiah lomba, tetapi justru disuruh membayar jutaan rupiah oleh Bea Cukai.
Cerita itu diungkap Fatimah untuk merespons cuitan Bea Cukai. Sebelumnya, Bea Cukai sempat beralasan jika setiap barang yang masuk ke Indonesia akan dianggap sebagai barang impor, sehingga wajib membayar pajak impor, tak terkecuali hadiah.
Beruntung setelah melewati proses begitu rumit, dengan memberikan banyak bukti ke petugas Bea Cukai, Fatimah diizinkan membawa pulang pialanya secara gratis.
Yustinus Prastowo lewat akun Twitternya meminta kesediaan Fatimah untuk penanganan lebih lanjut tapi yang bersangkutan tidak bersedia karena menganggap kasus telah selesai sejak 2015.
Meski demikian, Yustinus minta maaf pada Fatimah karena mengalami hal tidak menyenangkan yang disebabkan oleh lingkungan Kemenkeu. Ia juga mengaku pihaknya berempati ke Fatimah dan mendoakan kesuksesannya.
"Mbak Fatimah, kami mewakili Kemenkeu memohon maaf secara tulus atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami sungguh berempati dan menyesalkan kejadian (Bea Cukai menagih pajak buat piala) ini," ucap Prastowo, Selasa (21/3/2023).
Berita Terkait
-
5 Fakta Sosok SB-DY Pemilik Transaksi Jumbo Triliunan: Bukan PNS Kemenkeu
-
Borok Bea Cukai Terbongkar: Kirim Piala 'Dipalak' Rp 4 Juta, Koper Anak Gus Dur Diacak-acak Di Bandara
-
Profil Alissa Wahid yang Kopernya Diacak-acak Bea Cukai, Bukan Sosok Sembarangan
-
Kemenkeu Minta Maaf usai Heboh Piala Lomba di Jepang Diminta Pajak Rp4 Juta
-
Kronologi Alissa Wahid Putri Gus Dur Diintimidasi Petugas Bea Cukai: Koper Diacak-acak
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun
-
Ketua Majelis Hakim Heran, PT WKM Pasang Patok di Wilayah IUP Sendiri Malah Dituntut Pidana
-
Setahun Jadi Penyeimbang Pemerintahan Prabowo, Apa Saja yang Disorot PDI Perjuangan?
-
Rencana Soeharto Digelari Pahlawan Nasional, Amnesty: Reformasi Berakhir di Tangan Prabowo
-
Pramono Anung Tegaskan Santri Bukan Sekadar Simbol Religi, tapi Motor Peradaban Jakarta
-
AI 'Bunuh' Media? Investor Kelas Kakap Justru Ungkap Peluang Emas, Ini Syaratnya
-
Mandiri Mikro Fest 2025, Langkah Bank Mandiri Perkuat Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan
-
Siasat Licik Bandar Libatkan Anak Jadi Kurir Narkoba, Bareskrim: Supaya Gampang Lepas!