Suara.com - Kita sering menedengar penentuan awal syawal menggunakan ilmu hisab. Akan tetapi, ada yang menarik dari ceramah Gus Baha tentang cara orang dulu melihat awal syawal.
Menyimak ceramah Gus Baha yang dipublikasikan melalui channel Santri Gayeng, cara orang dulu melihat awal Syawal menurut Gus Baha itu menarik karena hanya dengan mengamati bentuk bulan.
Mengawali kisah dengan menyinggung kakek buyutnya yang juga sosok yang berilmu tinggi dalam agama, Gus Baha menyampaikan kembali apa yang kakek buyutnya pernah katakan kepadanya.
Cara orang dulu melihat awal syawal jika terjadi polemik syawal adalah dengan melihat rembulan. Gus Baha lalu mengilustrasikan, misalnya menurut Mustofa awal Ramadhan itu hari Ahad, menurut Rukhin hari Senin, dan menurut Mas Abu hari Selasa. Bagaimana menyikapi hal ini?
Bagi Gus Baha orang-orang yang tidak mau menekuni ilmu falak hanya bisa berkata, "Sama-sama Islam kok berbeda?"
Gus Baha pun menyindir, "Memangnya kalau sama-sama Islam pikirannya harus sama?"
Pertanyaan berupa sindiran ini menyindir cara pandang masyarakat pada umumnya yang secara ilmu demokrasi saja sudah salah. Sampai-sampai berpikir kalau sama-sama Islam, pikirannya harus sama.
Gus Baha mengingatkan secara teori falak, Allah itu membuat bulan itu bisa saja 29 hari atau 30 hari. "Berarti sejak awal, potensi itu memang sama-sama ada," tegas Gus Baha.
Kembali ke cara orang dulu melihat awal Syawal menurut Gus Baha yang merefleksikan kembali ilmu dari buyutnya bahwasanya sebetulnya untuk mentukan awal syawal dan hari raya Idul Fitri itu mudah.
Baca Juga: Beda Hari Raya Idul Fitri Muhammadiyah dan NU, Gus Baha: Tidak Usah Nimbrung Jika Tak Tahu Ilmunya
"Orang yang meributkan hal itu, disuruh saja melihat tanggal 15. Sekarang dihitung saja. Cobalah kalian percaya ilmu, model awam saja, tidak perlu belajar falak. Cari saja tanggal 15 dimulai dari hari Ahad (Minggu), hitung saja!" kata Gus Baha.
Gus Baha melanjutkan, setelah menghitung dengan cara awam tersebut nanti akan kelihatan. Ternyata pas tanggal 15 bulan itu posisinya masih belum sepenuhnya purnama. Ini berarti pendapat Mustofa keliru.
Kemudian, kita pastikan bulan Purnamanya kapan. Jika ternyata purnama jatuh pada hari Senin, berarti teori Rukhin ada benarnya.
Demikian itu cara orang dulu melihat awal Syawal menurut Gus Baha. Menurutnya cara orang dulu itu menunjukkan bahwa polemik perbedaan dan kebingungan Idul Fitri jatuh tanggal berapa telah terjadi sejak dahulu dan sangat dimaklumi.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
-
Beda Hari Raya Idul Fitri Muhammadiyah dan NU, Gus Baha: Tidak Usah Nimbrung Jika Tak Tahu Ilmunya
-
Kamis Pekan Depan, Kemenag Gelar Sidang Isbat Penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah
-
Jangan Sampai Terlewat, Ini 5 Persiapan untuk Menyambut Lebaran
-
5 Tips Nyaman dan Aman Mengunjungi Destinasi Wisata saat Lebaran
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka