Suara.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengimbau masyarakat dan seluruh pihak bersikap dewasa dalam menanggapi perbedaan penetapan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
Diketahui, perbincangan mengenai perbedaan Hari Raya Idul Fitri kembali mencuat menyusul potensi perbedaan penetapannya antara Muhammadiyah dengan pemerintah.
Sebelumnya diberitakan, jika Muhammadiyah sudah menetapkam Idul Fitri 1 Syawal 1444 H jatuh pada Jumat 21 April 2023, sementara pemerintah masih menunggu hasil sidang isbat.
"Saya kira ini masalah kaitan kita harus lebih dewasa ya," kata Syaikhu di kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Rabu (19/4/2023).
Syaikhu berharap sekalipun berbeda dalam penetapan Hari Raya Idul Fitri, hal ini jangan sampai membuat masyarakat terpecah belah.
"Sehingga dengan perbedaan ini tentu bukan menjadi faktor pemecah belah bangsa tapi kita justru membuka ruang-ruang toleransi di antara sesama umat," kata Syaikhu.
"Karena masing masing punya pegangan, masing-masing punya dasar. Tapi kan belum tentu kan berbeda. Mudah-mudahan bisa jadi juga bersama sama. Saya kira itu," katanya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Jaidi mengatakan kemungkinan bakal ada perbedaan dalam penetapan waktu Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah atau Lebaran tahun ini.
Muhammadiyah sendiri sebelumnya telah menetapkan Idul Fitri 1444 Hijriah akan jatuh pada 21 April 2023 mendatang.
Baca Juga: MUI Sebut Bakal Ada Perbedaan Penetapan Lebaran Idul Fitri 2023
"Kemungkinan terjadi perbedaan adalah nanti di 1 Syawal-nya," ujar Jaidi dalam jumpa pers di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (22/3/2023).
Meski begitu, Jaidi berharap pemerintah dapat mencarikan solusi dalam mengatasi kemungkinan perbedaan itu. Dia mewanti-wanti agar jangan sampai perbedaan menjadikan ada perbedaan di antara umat Islam.
"Sikap kita sebagai umat Islam, kita sebagai warga bangsa tetap saling hormat, menghormati di antara satu dengan yang lain," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung