Suara.com - Memahami bacaan sholat secara menyeluruh dan benar adalah kunci kesempurnaan ibadah bagi umat Islam itu sendiri. Nah, salah satu yang perlu diperhatikan adalah bacaan itidal dalam sholat.
Bagaimana bacaan itidal yang benar dalam sholat? Berikut ini tulisan arab latin dan artinya yang perlu diperhatikan.
Perlu diketahui, itidal menjadi salah satu rukun Fi’li dalam sholat. Rukun Fi’li adalah perbuatan-perbuatan yang ada pada sholat.
Selain Itidal, rukun Fi’li dalam sholat juga berlaku pada gerakan seperti berdiri dengan benar, rukuk, sujud, duduk diantara dua sujud, dan duduk tahiyat akhir. Doa Itidal dibaca saat sholat fardhu maupun sholat sunnah.
Doa Itidal dibaca setelah posisi rukuk dan bangkit berdiri sambil mengangkat kedua tangan.
Rasulullah SAW bersabda, “Lalu rukuk dengan tuma’ninah, kemudian angkat badanmu hingga lurus” (HR. Bukhari).
Berikut bacaan itidal dan artinya yang wajib untuk kamu pahami.
“Sami'allahu liman hamidah”
Baca Juga: Bacaan Sholat Jenazah Lengkap: Niat hingga Doa untuk Jenazah Laki-laki dan Perempuan
Artinya: “Aku mendengar orang yang memuji-Nya”.
Setelah bacaan tasmi’, dilanjutkan dengan membaca bacaan tahmid seperti berikut.
Bacaan Tahmid
“Rabbanaaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil-u maa syik-ta min syai-im ba’du” (HR. Muslim dan Abu Awanah)
Artinya: “Ya Allah Tuhan Kami, Bagi-Mu lah Segala Puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu”.
Setelah membaca bacaan tahmid, dilanjutkan untuk melakukan gerakan sujud.
Syarat Gerakan Itidal
Saat melakukan gerakan Itidal, diharuskan memperhatikan beberapa hal berikut ini.
- Saat berdiri dari rukuk, posisi tubuh harus tegak dan berdiam di tempat dengan membaca kalimat tasbi
- Pada posisi Itidal, tidak diperbolehkan berdiri dalam waktu yang terlalu lama seperti tidak melebihi lamanya membaca surat Al-Fatihah. I’tidal merupakan rukun sholat yang pendek sehingga tidak boleh dilakukan dalam waktu yang lama.
- Saat melakukan Itidal, disunnahkan untuk melepaskan tangan serta tidak melakukan sedekap. Artinya setelah melakukan rukuk, angkat kedua tangan sejajar di telinga bagi laki-laki dan sejajar dengan dada bagi wanita dan kemudian lepaskan kedua tangan dalam posisi berada di sisi sebelah kanan dan kiri.
Demikianlah gerakan dan bacaan itidal yang benar dalam sholat. Untuk mengetahui dan mempelajari bacaan sholat yang lain, simak penjelasannya dalam artikel-artikel di situs Suara.com.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris