Megawati kemudian mengatakan bahwa saat ini banyak orang yang menyapa dengan memandang pangkat atau jabatan. Hal tersebut, lanjutnya, sangat berbeda dengan zaman Soekarno yang masih menyebut 'bung' sebagai panggilan.
"Kalau sekarang 'siap, Jenderal', 'iya, Pak Menteri'. Sepertinya ada kesan melihatnya dari pangkat (atau jabatan), kalau dulu 'bung', Bung Karno, Bung Tomo," beber Megawati.
Megawati lebih lanjut menilai jika panggilan 'bung' menandakan bahwa adanya status sosial yang sama. Sementara sapaan dengan menyebut pangkat atau jabatan, lebih mementingkan status. Ia bahkan merasa tergelitik usai ada yang berkata 'siap' ketika dirinya lewat.
5. Sindir Pembentukan Kodam Baru
Rencana pembentukan sejumlah kodam baru juga dikritik Megawati. Menurutnya, saat ini Indonesia sedang tidak dalam situasi perang, sehingga penambahan tempat itu di tiap provinsi tak terlalu diperlukan.
"Katanya mau dibuat (kodam) di tiap tempat. Udah lah dulu Pak. Ini nggak ada perang dan apa kita juga mau perang?," kata Megawati.
Megawati lantas mengenang masa kepemimpinan Presiden Soekarno. Dikatakannya, saat itu tidak ada kodam, melainkan laskar-laskar yang memelihara keutuhan negara. Menurutnya, hal ini lebih baik jika tujuannya ingin menghindari perang.
6. Sebut Fakir Miskin Bisa Dipelihara Negara
Dalam sambutannya, Megawati juga menilai bahwa fakir miskin seharusnya bisa dipelihara oleh negara. Sebab, hal tersebut memang sudah diatur dalam UUD 1945. Ia lantas meminta Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo agar mengerjakan tugas-tugasnya.
"Pak Bambang kalau sebagai MPR tahu dong. Jangan manggut-manggut aja. Karena itu (sudah ada di) undang-undang dasar lho, fakir miskin dipelihara oleh negara," ujar Megawati.
Baca Juga: Siap-siap, Ini Tanggal PDIP Umumkan Sosok Bacawapres Pendamping Ganjar
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Siap-siap, Ini Tanggal PDIP Umumkan Sosok Bacawapres Pendamping Ganjar
-
PDIP Tak Ambil Pusing Soal Pertemuan Prabowo-Gibran: Kami Fokus Cari Bakal Cawapres
-
Wanti-wanti Ganjar Pranowo ke Pendukung: Tetap Jaga Adab dan Jangan Membully
-
Diserang Isu Korupsi E-KTP, Bantahan Ganjar Pranowo: Saya Tak Terima Uang
-
Buntut Dukungan ke Prabowo Subianto, DPP PDIP Bakal Panggil Gibran
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
'Saya Sedih Lihatnya!' Curhat Kapolda Metro Usai Teken Setumpuk Surat Pecat Anggota Nakal
-
Rocky Gerung Kritik Elite Politik: Pamer Dukungan Survei Tetapi Tidak Jelas Ideologinya
-
Belum Ada Laporan soal Dugaan Penghinaan Bahlil Lahadalia, Polda Metro Jaya: Baru Tahap Konsultasi
-
Pramono Anung: Dikotomi Pesantren Tak Relevan! Kontribusi Santri Tak Terbantahkan
-
Buntut Olok-olok di Grup Chat, Mahasiswa FK Unud Pembully Timothy Anugerah Tak Bisa Ikut Koas!
-
Tragedi Udayana: Mahasiswa Tewas Lompat dari Lantai 4, Chat Olok-olok BEM Viral Jadi Sorotan
-
KPK Serahkan Tersangka Suap Izin Tambang Rudy Ong ke Jaksa Penuntut Umum
-
Menhan Sjafrie Bertemu Surya Paloh dan Petinggi PKS, Sinyal Konsolidasi Politik Presiden?
-
Viral! Suami di Aceh Ceraikan Istri 2 Hari Jelang Dilantik PPPK, Baju Dinas Dibeli dari Jual Cabai
-
Sambangi KPK, Gubernur Malut Sherly Tjoanda: Mau Konsultasi