Suara.com - Dalam rangka peningkatan akses pemasaran, efisiensi dan efektivitas operasional bisnis, daya saing dan inovasi serta pendapatan pelaku UMKM, Pemerintah melalui Kementerian Kominfo meluncurkan Program Adopsi Teknologi Digital 4.0 dan Inkubasi Bisnis Bagi UMKM Senin, (22/5/2023).
Melalui program ini pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi dan produktivitas UMKM Produsen Sektor Pengolahan yang diharapkan dapat meningkatkan produksi dalam negeri, meningkatkan nilai substitusi ekspor dan mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Peluncuran ini dilakukan secara hibrid dan diikuti lebih kurang 100 orang secara luring dan 500 orang secara daring termasuk melalui kanal media sosial.
Kegiatan ini akan dibuka oleh Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Dr. Yulius, M.A dan Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, MM, Direktur Ekonomi Digital Kementerian Kominfo Dr. I Nyoman Adhiarna,serta hadir dalam sesi diskusi antara lain Ir. Yuliot, MM, Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal (PIPM), Kementerian Investasi BKPM; Ira Damayanti, selaku Ketua Umum Indonesia Dispora SME Export Empowerment Development (ID SEED; Cipto Utomo selaku Ketua Koperasi dan UMKM Digital Nasional; Bonnie Susilo, CEO PT Ultima Rasa Akselerasi, dan Ardhi Ridwansyah, COO Mark Plus Institute.
Kegiatan ini dihadiri juga oleh perwakilan dari pemerintah daerah, kementerian/Lembaga, platform digital, fasilitator UMKM, dan pelaku UMKM.
Konsistensi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia tentu tidak terlepas dari peran dan kontribusi pelaku UMKM yang jumlahnya sangat besar dan fondasi GDP nasional bertumpu pada UMKM yang merupakan penyumbang lebih dari 97% lapangan pekerjaan. Jumlah UMKM yang mencapai 64,2 juta UMKM membutuhkan pendampingan untuk pemanfaatan teknologi digital.
Di tahun 2021 Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah memfasilitasi pendampingan terhadap 26 ribu UMKM untuk aktif berjualan (active selling) secara digital dan di tahun 2022, telah dilaksanakan pendampingan terhadap 30 ribu UMKM Produsen Sektor Pengolahan untuk meningkatkan kemampuan (scale up) adopsi teknologi digital 4.0. Sektor pengolahan terdiri atas Makanan dan Minuman; Kerajinan Kayu dan Anyaman; Tekstil dan Pakaian Jadi; Furnitur, Kerajinan Kulit dan Kerajinan Tangan dan lain-lain berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Sedangkan di tahun 2023 ini, Program Adopsi Teknologi Digital 4.0 atau yang dikenal dengan nama program “UMKM Level Up” akan memiliki dua tahapan kegiatan yaitu Digital Mentoring dan Inkubasi Bisnis. Pertama, Kegiatan Digital Mentoring bagi 20.000 UMKM Produsen Sektor Pengolahan di 15 Kawasan Prioritas dengan melibatkan 110 fasilitator pendampingan selama 6 bulan.
Kawasan tersebut meliputi Sumatra Utara, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur, DI Yogyakarta & Jawa Tengah, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Papua dan Papua Barat.
Baca Juga: Jadi Ladang Korupsi, Jokowi Mau Proyek Pembangunan BTS Kominfo Tetap Berlanjut
Kedua, Kegiatan Inkubasi Bisnis merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kemampuan bisnis pelaku UMKM terutama bagi 100 pelaku UMKM yang sudah memiliki kemampuan digital dalam memasarkan produknya. Kegiatan ini akan melibatkan 10 coach dan beberapa mentor yang kompeten untuk memberikan konsultasi bisnis kepada pelaku UMKM sehingga meningkatkan kapasitas UMKM untuk mengelola bisnis dalam rangka meningkatkan transaksi penjualan.
Pendaftaran untuk program ini sudah dibuka sejak tanggal 2 Mei 2023 dan dapat dilakukan di tautan atau link registrasi yang telah kami siapkan yaitu https://umkmlevelup.id/pendaftaran. Tahapan pendaftaran UMKM yaitu melakukan pengisian email dan profil UMKM, melakukan pengisian kuesioner asesmen level adopsi teknologi digital serta menyatakan kesediaan untuk mengikuti kegiatan pendampingan selama 6 (enam) bulan.
UMKM yang menjadi peserta pendampingan akan mendapatkan manfaat berupa pendampingan intensif dari fasilitator, paket data selama 6 bulan, pendampingan gratis dari berbagai platform digital selama 6 (enam) bulan, promosi ads marketplace bagi 8.000 UMKM terbaik, akses materi teknologi digital dan bisnis, serta e-sertifikat bagi peserta yang mengikuti hingga akhir program. Sebelum dilakukan pendampingan, terlebih dahulu akan dilakukan penilaian level kebutuhan adopsi teknologi digital dikalangan UMKM yang terbagi atas 4 (empat) level yaitu level Beginner, Observer, Adopter, dan Leader.
Level yang pertama Beginner yang paling awal, menggunakan media sosial. Kita membutuhkan mereka mengenal bagaimana menggunakan media sosial dengan baik. Kedua, Observer atau menggunakan marketplace. Kita perlu memperjuangkan dan memperkenalkan marketplace.
Ketiga yaitu Adapter atau menggunakan platform fintech, aggregator dan Point of Sales (PoS) system. Sedangkan level Leader merupakan usaha-usaha yang telah dikelola secara relatif modern dan telah memiliki tingkat adopsi dan pengetahuan teknologi yang relatif tinggi atau menggunakan Big Data 3D modelling, QR Code, Augmented Reality atau Virtual Reality.
Kementerian Kominfo bekerjasama dengan beberapa penyedia platform digital di Indonesia yang mencakup: aplikasi social commerce, e-commerce, financial technology (fintech), Point of Sales System (PoS), dan teknologi digital 4.0 termasuk Virtual Reality, Artificial Intelligence, Big Data Analytics, dan lain-lain. Oleh karena itu, hari ini juga dilakukan seremonial penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Kominfo dengan beberapa platform digital tersebut.
Berita Terkait
-
Mendagri Perintahkan Kepala Daerah Siaga Hadapi Kebakaran Hutan
-
Usai Jerat Johnny G Plate, Kejagung Limpahkan 2 Tersangka Korupsi BTS Kominfo Ke Jaksa Penuntut
-
Semangat Rini Bangun Wedang Uwuh Djewery, Modal Nekat Kini Laris Manis Sampai ke Hong Kong
-
Data Nasabah BSI Sudah Bocor, Kemenkominfo Masih Klarifikasi BSI soal Peretasan oleh Lockbit
-
Pasca Serangan Siber di BSI, Kemenkominfo Bakal Lakukan Hal Ini untuk Proteksi
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
BPJS Watch Soroti Pansel Dewas: Tanpa Aturan Jelas, Jabatan DJSN Banyak yang Incar!
-
PVRI: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tanda Kembalinya Bayang-Bayang Orde Baru?
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80